get app
inews
Aa Read Next : Teknologi Ramah Lingkungan, Jebakan Tikus Cara Paling Efektif Bernilai Ekonomis Bagi Para Petani

Petani Sukatani Bekasi Gunakan Burung Hantu Untuk Basmi Hama Tikus

Selasa, 25 Juni 2024 | 17:27 WIB
header img
Salah satu sosok Petani Sukatani yang menerapkan pembasmian hama tikus dengan burung hantu (Foto: Berita Cikarang)

BEKASI, iNewsIndramayu.idPetani Sukatani Bekasi menggunakan burung hantu sebagai predator untuk membasmi hama tikus di sawah. Penggunaan burung hantu ini dinilai efektif, murah, dan tidak membahayakan keselamatan manusia.

Camat Sukatani, Agus Dahlan mengatakan, sejak 2020 silam Kelompok Tani Bagja Asih Desa Sukaasih membuat Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk membasmi hama tikus.

Keberadaan Rubuha ini sangat efektif membasmi tikus karena dimakan oleh burung hantu yang telah dilatih sebagai pemangsa hewan pengerat ini.

Petani Sukatani Bekasi Gunakan Burung Hantu Basmi Hama Tikus

"Sekarang sudah ada berdiri rumah burung hantu sebanyak 6 titik, serta sudah berkembang biak untuk membasmi hama tikus sawah tersebut," kata Agus dikutip bekasi.inews.id dari laman resmi Pemkab Bekasi pada Senin (24/6/2024).

Menurut dia, burung hantu yang digunakan petani yakni, burung hantu jenis Tyto Alba. "Burung hantu ini bisa bisa mengamankan tanaman padi di sawah seluas 100 hektare dari serangan hama tikus," ujarnya.

Agus menuturkan, pihaknya sudah mengajukan usulan para petani ke Pemkab Bekasi dengan terobosan burung hantu untuk memberantas hama sebanyak 20 unit Rubuha paket dengan burung hantunya sebanyak 20 ekor.

1 Burung Hantu Bisa Basmi 10-12 Ekor Tikus

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Sukatani Demang Darmadi menambahkan, berdasarkan pengalamannya dalam satu malam, seekor burung hantu bisa membunuh tikus antara 10-12 ekor. 

Walaupun tidak semuanya dimakan dan yang dilaksanakan berkisar antara 5 sampai 7 ekor saja. Sisanya digunakan sebagai cadangan makanan.

Selain lebih efektif, pemakaian burung hantu untuk membasmi hama tikus juga lebih murah dibandingkan menggunakan perangkap listrik. "Cara ini juga lebih aman bagi petani dan tidak membahayakan jiwa karena tersengat jebakan tikus yang teraliri listrik," ucapnya.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut