INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Menjaga kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan akan bahaya fatality yang disebabkan penyakit, Health Kilang Balongan menggelar Healthy Talk Illness Fatality Prevention Campaign.
Kegiatan yang digelar di Gedung PWP, Perumahan Bumi Patra, yang juga dilangsungkan secara hybrid pada tanggal 22 Juli 2024 tersebut, menghadirkan pembicara dr. Kurnia Putra dari Health RU VI yang menyampaikan materi tentang illness fatality di lingkungan pekerjaan.
Adapun pembicara lainnya yakni Dr. Dadan Erwandi yang menyajikan materi tentang indikasi bahaya psikososial di tempat kerja : mencegah illness & fatality.
General Manager RU VI, Sugeng Firmanto, mengungkapkan bahwa kegiatan kampanye kesehatan merupakan kegiatan yang akan terus perusahaan dukung.
“Kegiatan ini selaras dengan program perusahaan untuk mencegah illnes fatality di lingkungan pekerjaan," ungkap Sugeng, Sabtu (27/7/2024).
Sugeng menjelaskan, illness fatality merupakan tantangan yang harus diselesaikan bersama untuk menjaga kesehatan pekerja dan mitra kerja. Untuk itu, perusahaan akan meningkatkan kualitas dan menyamakan screening kesehatan sehingga seluruh pekerja terlindungi apapun status kontraknya.
"Hal tersebut merupakan upaya dan perhatian perusahaan dalam menjaga kesehatan seluruh pekerja di lingkungan Kilang Balongan karena seluruh nyawa adalah penting," ujar Sugeng.
Lebih lanjut, Sugeng mengingatkan bahwa usaha terpenting dalam menjaga kesehatan adalah dari diri sendiri. Ia berharap seluruh pekerja dapat menjaga pola hidup sehat, dengan begitu kesehatan pekerja terjaga dan produktivitas meningkat.
Sementara itu, Manager Health PT KPI, dr. Teddy Setiawan, mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan illnes fatality adalah pemberian informasi kondisi kesehatan yang keliru.
“Salah satu penyebab terjadinya illness fatality dikarenakan ketidakjujuran pekerja saat pemeriksaan kesehatan, maka dari itu diharapkan seluruh pekerja bisa memberikan kondisi kesehatan yang benar," kata Teddy.
Menurutnya, aspek safety harus diutamakan, kerugian terbesar ada pada pekerja dan keluarga yang mengalami illness fatality, maka dari itu sudah sepatutnya keselamatan pekerja menjadi aspek utama dalam melakukan suatu pekerjaan. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto