"Meskipun sumpah pocong itu bukan bagian dari proses hukum, tetapi karena kasus ini sudah menjadi perhatian masyarakat yang serius, makanya Saka Tatal menunjukkan kebenaran yaitu bahwa dia berani mati sekalipun kalau dia melakukan," kata Toni.
Toni mengatakan, Saka Tatal berani melakukan sumpah pocong, tetapi Rudiana tidak hadir, padahal dia yang mengawali.
Ia menambahkan, ini berarti apa yang dikatakan Rudiana bahwa yang meninggal adalah Eki anaknya, bahwa Rudiana tidak melakukan penyiksaan, dan Rudiana tidak melakukan skenario itu, dan yang menyebabkan 8 orang dipenjara, akhirnya dengan tidak hadirnya dia dalam sumpah pocong bersama Saka Tatal, masyarakat pun jadi meragukan.
"Maka kami menilainya jangan-jangan Pak Rudiana ini adalah pembohong, jangan-jangan Pak Rudiana lah yang tahu semuanya, jangan-jangan yang disidangkan adalah skenario dari Rudiana," ujar Toni RM. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto