INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Kucing mungkin terlihat memiliki sikap acuh. Namun, tahukah Anda rupanya kucing dapat merasakan sedih saat hewan lainnya mati.
Studi baru menemukan saat hewan peliharaan rumah lainnya mati, kucing menunjukkan tanda-tanda kesedihan mirip dengan anjing. Rupanya anak bulu (anabul) satu ini ikut merasakan kehilangan.
"Hasil penelitian kami konsisten dengan gagasan kucing mungkin mengalami kehilangan dengangan cara yang mirip seperti anjing," kata psikolog Brittany Greene dan Jennifer Vonk dari Universitas Oakland, sebagaimana dikutip dari Science Alert, Rabu (21/8/2024).
Kucing Sedih Juga Ketika Ada Anjing atau Binatang Lain yang Mati
Temuan peneliti berasal dari survei daring terhadap 412 pemilik hewan peliharaan, di mana mereka kucing masih hidup dan hewan lain yang baru mati. Dalam beberapa pekan dan bulan setelah kehilangan, para pemilik anabul melaporkan adanya perubahan perilaku pada kucing yang masih hidup.
Perubahan pada kucing yang masih hidup mencakup peningkatan vokalisasi, waktu yang dihabiskan untuk mencari atau mengendus hewan yang mati, dan berkurangnya keinginan untuk makan, tidur, atau bermain.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan kucing masih hidup dengan hewan yang mati, semakin besar mereka menunjukkan perubahan perilaku langsung dan jangka panjang. Bahkan saat hewan peliharaan yang mati adalah seekor anjing, kucing tampak peduli mereka telah tiada.
Ciri-Cirinya
Pemilik hewan peliharaan dalam survei mengklaim, kucing mereka menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau ketakutan sementara setelah kematian seekor anjing. Misalnya, menghabiskan waktu untuk bersembunyi, atau mengendus tempat favorit hewan peliharaan yang mati.
"Kucing tidak merespons secara berbeda terhadap hilangnya anjing pendamping atau kucing lain," tulis Greene dan Vonk.
Oleh karena itu, perubahan perilaku ini bisa jadi tanda kemungkinan hilangnya teman. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada 2016, yang menemukan dalam enam bulan atau lebih setelah kematian hewan peliharaan lainnya, baik kucing maupun anjing meningkatkan perilaku mencari perhatian, seperti frekuensi dan volume vokalisasi mereka.
Kesedihan merupakan emosi yang sulit diukur secara objektif pada makhluk non-manusia. Tapi, perubahan perilaku ini menunjukkan kehilangan hewan peliharaan berdampak pada yang tersisa di rumah.
Editor : Tomi Indra Priyanto