get app
inews
Aa Read Next : Kabupaten Indramayu Terima Pendapatan Pajak Terbesar dari Industri Pengolahan

Praktek Teknik Wawancara, MTs Negeri 2 Indramayu Adakan Pelatihan Jurnalis Junior

Senin, 26 Agustus 2024 | 19:35 WIB
header img
MTs Negeri 2 Indramayu mengadakan pelatihan jurnalistik tingkat junior di aula sekolah setempat pada Senin (26/8/2024) dengan mengusung tema “Calon Jurnalis Junior dan Bijak Bermedia Sosial”. (Foto: Istimewa)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - MTs Negeri 2 Indramayu mengadakan pelatihan jurnalistik tingkat junior di aula sekolah setempat pada Senin (26/8/2024). Pelatihan ini mengusung tema “Calon Jurnalis Junior dan Bijak Bermedia Sosial” dan menghadirkan Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Jawa Barat, Tomi Indra Priyanto, serta Kepala Sekolah MTS Negeri 2 Indramayu, Adi Mesya.

Dalam sambutannya, Adi Mesya menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu dan wawasan tentang jurnalistik sejak dini kepada para siswa dan siswi MTS Negeri 2 Indramayu.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu dan wawasan tentang jurnalistik sedari dini kepada para siswa/siswi,” ujarnya.

Tomi Indra Priyanto, sebagai pemateri, menjelaskan bagaimana menjadi jurnalis dan cara menulis berita yang benar. Ia menekankan pentingnya prinsip 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How) dalam penulisan berita agar proses penulisan menjadi lebih mudah.

Salah satu siswi, Alin mengaku termotivasi untuk belajar menjadi jurnalis dan menggali potensi bakat di bidang jurnalistik. 

“Saya termotivasi untuk belajar menjadi jurnalis serta dapat menggali potensi bakat para siswa/siswi yang punya minat untuk menekuni bidang jurnalistik ke depannya,” ungkapnya.

Pelatihan ini juga memberikan kesempatan kepada para siswa dan siswi untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari dengan menjadi narasumber dan reporter.

Selain itu, Tomi Indra Priyanto mengingatkan pentingnya bermedia sosial dengan bijak dan tidak mudah percaya terhadap berita yang belum jelas sumbernya.

Ia juga menekankan bahaya penggunaan media sosial secara berlebihan, terutama bagi anak-anak usia sekolah, karena dapat mengganggu waktu produktif belajar dan pola pikir.

“Media sosial itu sifatnya candu dan membahayakan, yang dapat menyita waktu tidur dan waktu belajar. Selain itu, dapat mengganggu pola pikir dan perilaku pada masa produktif pertumbuhan,” pesan Tomi.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan jurnalistik kepada para siswa dan siswi, serta menumbuhkan sikap bijak dalam bermedia sosial. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut