get app
inews
Aa Text
Read Next : Inilah Penampakan Bus Trans Wibawamukti Rute Jatimulya-Cikarang

29 Pelajar Dihukum Cium Kaki Orang Tua Saat Tawuran di Cikarang

Kamis, 26 September 2024 | 17:59 WIB
header img
Puluhan pelajar yang tertangkap tawuran dihukum mencium kaki orang tua. (Foto: iNews Bekasi)

BEKASI, iNewsIndramayu.id – Petugas Polsek Cikarang Utara mengamankan sejumlah pelajar yang terlibat tawuran di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Mereka dihukum mencium kaki orang tua.

Para pelajar ini diamankan pada Selasa (25/9/2024). Polisi kemudian memanggil orang tua para pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.

"Mereka ini yang diamankan diduga akan melakukan tawuran dengan membawa benda sajam," ungkap Kapolsek Cikarang Utara Sutrisno di Cikarang, Rabu (26/9/2024).

29 Pelajar Dihukum Cium Kaki Orang Tua

Trisno mengatakan, kecepatan respons warga yang melaporkan ke polisi menjadi kunci. Dengan sigap, kepolisian mendatangi tempat kejadian dan berhasil menggagalkan aksi tawuran tersebut.

Polisi kemudian menangkap 29 pelajar di bawah umur, serta mengamankan 7 bilah senjata tajam jenis celurit dan pedang. Para pelajar tersebut kemudian dikumpulkan dan orang tuanya masing-masing dipanggil polisi.

"Kemudian kami lakukan pemeriksaan dan sampai saat ini kita juga memberikan pengarahan juga di panggil orang tua dan serta pihak sekolah untuk kita ajak bicara untuk musyawarah," kata Trisno.

Mereka kemudian diminta untuk bersujud di bawah kaki orang tuanya masing-masing. Tangis para orang tua dan pelajar yang terlibat tawuran pun pecah.

"Sampai saat ini kami memberikan arahan untuk memberikan surat pernyataan agara kita semua punya komitmen bersama untuk terus mengawasi anak-anak dan menjaga anak kita agar tidak terlibat tawuran jangan sampai juga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Hukuman Diharapkan Memberikan Efek Jera

Acara tersebut juga melibatkan perwakilan guru dari sekolah-sekolah terkait. Hukuman sujud di kaki orang tua ini diharapkan memberikan efek jera bagi para pelajar supaya tidak lagi melakukan aksi tawuran.

"Kejadian ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelajar-pelajar yang sering terlibat dalam tawuran," ujarnya.

Trisno berharap agar koordinasi dengan warga dan pos kamling dapat ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kejadian tawuran yang menjadi bibit-bibit kejahatan di masa mendatang.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut