INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Objek wisata Pantai Karangsong Indramayu dulu sempat ramai dan terfavorit, namun kini malah nampak sepi dan ditinggalkan pengunjung.
Beragam permasalahan memang dihadapi oleh Pantai Karangsong. Masalah itu dimulai sejak wabah pandemi Covid-19 yang pernah melanda.
Kemudian soal bencana abrasi yang terus menerjang Pantai Karangsong Indramayu sejak tahun 2022 lalu.
Kondisi itu membuat sarana dan prasarana pantai menjadi rusak. Imbasnya, kunjungan wisatawan terus menurun dan hingga saat ini belum kunjung membaik.
Pengelola Panta Karangsong, Royani mengatakan, soal janji renovasi dari pemerintah pun hingga kini belum ada kabar lebih lanjut, baik dari pemerintah daerah maupun provinsi.
“Dari konfirmasi terakhir sampai saat ini stuck (tidak ada kabar),” ujar dia kepada media, Minggu (13/10/2024).
Janji soal renovasi Pantai Karangsong itu diketahui salah satunya datang dari Gubernur Jawa Barat yang kala itu dijabat Ridwan Kamil pada tahun 2022.
Ridwan Kamil menyebut Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan anggaran senilai Rp30 miliar untuk penataan Pantai Karangsong.
Namun, hingga Oktober 2024 ini janji itu belum ada tindaklanjut, bahkan belum ada tanda renovasi akan dilakukan.
“Sampai sekarang belum ada kabar lagi, dinas juga bagaimana kita gak tahu,” katanya.
Royani mengakui kondisi Pantai Karangsong sendiri sekarang memang tidak baik-baik saja. Pantai yang sempat jadi andalan Kabupaten Indramayu menarik wisatawan itu seolah mati suri.
Kondisi pantai yang tanpa ada pembaharuan membuat kunjungan para wisatawan semakin sepi.
Di sisi lain, pengelola tidak bisa berbuat banyak karena terbentur regulasi, mengingat Pantai Karangsong sendiri merupakan aset milik Pemkab Indramayu.
Belum lagi soal janji tersebut, jika pengelola memaksa merenovasi, tentu renovasi yang dilakukan pengelola akan dibongkar karena tidak sesuai dengan konsep yang dirancang.
“Satu-satunya cara ya memang harus direnovasi itu, ditata lagi, cuma kami terbentur regulasi,” ucap Royani.
Beragam cara sebenarnya sudah dilakukan oleh pengelola. Misalnya saja menurunkan tarif tiket masuk dari semula Rp10.000 menjadi Rp5.000. Tapi, tetap saja hal itu belum bisa mendongkrak wisatawan datang.
Royani menyebut jika pada 2019 lalu Pantai Karangsong bisa dikunjungi oleh sekitar 2 ribu pengunjung setiap weekend, kini kunjungan paling mentok sampai sekitar 200 pengunjung saja bahkan kurang.
“Kunjungan wisata menurun drastis. Kita sih berdoanya agar kondisi ini tidak seterusnya,” harap Royani.
Sebenarnya pemerintah yang akan merenovasi salah satu objek wisata yang pernah jadi favorit di Kabupaten Indramayu ini pun tak kunjung teralisasi. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto