Penerapan program Le-Dig (lebu digital) dalam satu tahun terakhir mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di pedesaan. Kemudahan dalam mengakses informasi dan layanan berbasis digital menjadikan sejumlah desa di Indramayu mampu mengakses informasi dan kemudahan di berbagai sektor.
Bupati Hj. Nina Agustina, S.H M.H, C.R.A menjelaskan, program Le-Dig (lebu digital) adalah sebuah ekosistem desa digital berbasis satelit yang berfungsi untuk mendigitalisasi semua desa yang tidak memiliki infrastruktur teresterial.
Menurut Bupati Nina, Lebu Digital menjadi bentuk implementasi dari sistem pemerintah berbasis 4.0 untuk kemajuan dan pembangunan masyarakat yang bermartabat.
"Tantangan era digitalisasi industri 4.0 mengharuskan hampir semua sektor untuk mendigitasilasi sistemnya untuk kemudahan, transparansi dan kecepatan layanan baik pemerintah sebagai pengguna juga masyarakat sebagai penrima layanan," kata dia.
Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi menjelaskan, desa digital di Kecamatan Kedokanbunder sudah diawali oleh Desa Cangkingan sebagai pelopor desa digital pada tahun 2019 lalu. Kini 6 desa lainnya memiliki mimpi yang sama yaitu mewujudkan desanya sebagai desa digital.
Untuk mewujdukan mimpinya tersebut, lanjut Camat, pada tahun 2022 ini semua desa telah memiliki anggaran untuk pengembangan desa digital / lebu digital. Anggaran tersebut diperuntukan bagi membangun website desa, pembayaran internet, hingga untuk membangun infrastruktur jaringan lainnya.
"Secara bertahap pada tahun 2022 ini kita menuju semua desa di Kecamatan Kedokanbunder menjadi desa digital," kata Camat Atang.
Atang menambahkan, selain Desa Cangkingan yang telah memiliki website desa lainnya yaitu Desa Jayalaksana. Sementara untuk 5 desa lainnya yang ada di Kecamatan Kedokanbunder segera dilakukan pembuatan.
"Alhamdulillah para kuwu di Kecamatan Kedokanbunder memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan desa digital atau lebu digital sebagai salah satu program unggulan Bupati Indramayu," katanya.
Selain mengembangakan desa digital, Kecamatan Kedokanbunder juga terus memaksimalkan program 'Kawasan Digital' yang merupakan program dari Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu, Tati Rahmawati sangat mengapresiasi langkah dari Kecamatan Kedokanbunder dan desa-desa yang bergerak cepat untuk mewujudkan desa digital/lebu digital.
"Apa yang tengah dilakukan oleh Kecamatan Kedokanbunder sangat luar biasa. Kini desa digital atau lebu digital menular ke desa-desa lainnya," kata Tati
Mendorong digitalisasi pelayanan pemerintahan desa;
Berdasarkan data DPMD Kabupaten Indramayu, pada tahun 2021, terbangun 4 kawasan desa digital yang terdiri atas 15 Desa. Selain itu, Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder sebagai salah satu desa yang sangat baik dalam mengembangkan sistem informasi desa (SID) Desa. Sementara itu, ada empat desa sudah menjalankan aplikasi system keuangan desa (Siskeudes) secara online.
Program De-kat Bupati Indramayu
Sementara itu untuk program unggulan bupati Indramayu desa kabeh terang (De-kat), dari target 1.000 titik penerangan jalan umum (PJU) di tingkat desa, dalam kurun waktu satu tahun sudah mencapai 461 titik atau kurang lebih 41,4 persen.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu, Drs Yudi Rustomo,M.Si melalui Kabid Keselamatan lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu, Yudi Suswanto Krisnawan, ST mengatakan pada tahun 2022 diharapkan angka PJU bisa terus bertambah.
"Kita terus kuatkan kordinasi dan inventarisasi data titik yang minim PJU di desa. Targetnya pada tahun ini, jumlah titik PJU bisa naik signifikan," kata dia.
Editor : Tomi Indra Priyanto