Legislator Jabar Minta UMKM Kuasai Digitalisasi dan Standarisasi Produk
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id– Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Barat dinilai terus tumbuh, namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal digitalisasi dan standarisasi produk. Hal itu disampaikan legislator Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, kepada wartawan, Jumat (19/9).
Ratnawati menekankan pentingnya Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kewirausahaan untuk dipahami masyarakat khususnya di Indramayu dan Cirebon, agar pelaku UMKM tidak berjalan sendiri, melainkan berada dalam ekosistem yang mendukung.
“Contohnya tadi anak muda yang sedang berjuang dengan budidaya lobsternya, mereka masih membutuhkan pelatihan dan lain sebagainya untuk pengembangan usahanya, termasuk juga ibu-ibu dengan jualan gorengannya,” kata Ratnawati.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat ini menyoroti masih banyak pelaku usaha kecil yang belum terhubung dengan pelatihan digital maupun wadah komunitas. Menurutnya, hal itu menghambat perkembangan mereka.
“Pedagang gorengan keliling dor to dor jualannya, dia ini ingin maju tapi gaptek dengan teknologi. Yang seperti itu kan butuh pelatihan juga dan kita perlu rangkul. Kalau dia usaha sendiri tanpa komunitas atau sistem dia enggak bakalan berkembang,” ucapnya.
Pentingnya Standarisasi Produk
Selain pelatihan digital, Ratnawati menilai standarisasi produk menjadi kebutuhan mendesak. Mulai dari perizinan, PIRT, hingga label halal perlu dipenuhi agar produk UMKM bisa menembus pasar lebih luas.
“Karena kalau kita mau ekspansi ke tempat lain dan tidak berjualan secara tradisional, otomatis yang dibutuhkan kalau di digital pasti dilihat ada PIRT dan label halalnya enggak. Karena kan kita enggak mungkin beli barang tanpa yang sudah ada kualifikasinya,” jelasnya.
Untuk itu, komunitas seperti Mitra Sehati dianggap mampu menjadi wadah penting dalam mendampingi UMKM.
Editor : Tomi Indra Priyanto