get app
inews
Aa Text
Read Next : Program Sejahtera Bareng Bazma RU VI Dilanjutkan, Dua Gerobak Dagang UMKM disalurkan

Legislator Jabar Minta UMKM Kuasai Digitalisasi dan Standarisasi Produk

Jum'at, 19 September 2025 | 19:57 WIB
header img
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati. Foto: Istimewa

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id– Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Barat dinilai terus tumbuh, namun masih menghadapi tantangan besar dalam hal digitalisasi dan standarisasi produk. Hal itu disampaikan legislator Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, kepada wartawan, Jumat (19/9).

‎Ratnawati menekankan pentingnya Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kewirausahaan untuk dipahami masyarakat khususnya di Indramayu dan Cirebon, agar pelaku UMKM tidak berjalan sendiri, melainkan berada dalam ekosistem yang mendukung. 

‎“Contohnya tadi anak muda yang sedang berjuang dengan budidaya lobsternya, mereka masih membutuhkan pelatihan dan lain sebagainya untuk pengembangan usahanya, termasuk juga ibu-ibu dengan jualan gorengannya,” kata Ratnawati.

‎Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat ini menyoroti masih banyak pelaku usaha kecil yang belum terhubung dengan pelatihan digital maupun wadah komunitas. Menurutnya, hal itu menghambat perkembangan mereka.

‎“Pedagang gorengan keliling dor to dor jualannya, dia ini ingin maju tapi gaptek dengan teknologi. Yang seperti itu kan butuh pelatihan juga dan kita perlu rangkul. Kalau dia usaha sendiri tanpa komunitas atau sistem dia enggak bakalan berkembang,” ucapnya.

Pentingnya Standarisasi Produk

‎Selain pelatihan digital, Ratnawati menilai standarisasi produk menjadi kebutuhan mendesak. Mulai dari perizinan, PIRT, hingga label halal perlu dipenuhi agar produk UMKM bisa menembus pasar lebih luas.

‎“Karena kalau kita mau ekspansi ke tempat lain dan tidak berjualan secara tradisional, otomatis yang dibutuhkan kalau di digital pasti dilihat ada PIRT dan label halalnya enggak. Karena kan kita enggak mungkin beli barang tanpa yang sudah ada kualifikasinya,” jelasnya.

‎Untuk itu, komunitas seperti Mitra Sehati dianggap mampu menjadi wadah penting dalam mendampingi UMKM.

Wirausaha Jawa Barat Tahan Banting

‎Menurut Ratnawati, kondisi wirausaha di Jawa Barat relatif kuat berkat budaya gotong royong. Besarnya jumlah penduduk juga menjadi pasar yang menjanjikan bagi produk makanan maupun kerajinan.

‎“Kenapa? karena budaya kita itu sudah bagus gotong royong nya. Dan penduduk di Jawa Barat itu jumlahnya begitu besar, jualan produk makanan apapun kayaknya laku, di samping itu produk-produk kita tingkatkan kualitasnya,” ujarnya.

‎Sebagai seorang dokter, Ratnawati juga menekankan pentingnya produk UMKM yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Ia mencontohkan produk kolang-kaling yang banyak dijual masyarakat.

‎“Saya pun terus mengedukasi teman-teman, misalnya yang jualan kolang-kaling. Kolang-kaling itu bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak hingga lansia, tetapi produk itu kan sangat manis kalau dimakan oleh lansia yang memiliki riwayat diabetes. Saya memberikan saran bikin produk kolang-kaling yang sudah siap makan tapi gulanya terpisah atau bisa disarankan bagi pengguna diabet bisa pakai madu,” jelasnya.

Koperasi untuk Permodalan

‎Selain pelatihan dan kualitas produk, Ratnawati menilai akses permodalan juga harus diperkuat melalui koperasi.

‎“Dari segi permodalan kita juga merintis koperasi, agar tidak lagi meminjam keluar. Kita bisa usahakan meminjam di koperasi, karena nanti keuntungannya kan kembali lagi untuk para UMKM itu sendiri,” pungkasnya.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut