Menyimpan Jejak Sejarah: Museum Bandar Cimanuk Jadi Tonggak Kebudayaan Indramayu
INDRAMAYU, iNews.id - Museum Bandar Cimanuk menjadi tonggak sejarah bagi masyarakat Kabupaten Indramayu dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun daerah.
Inisiatif pendirian Museum Bandar Cimanuk oleh para pencinta budaya yang tergabung dalam Yayasan Indramayu Historia Foundation, telah mendapatkan sambutan positif dan dukungan yang signifikan dari berbagai kalangan.
Museum yang berlokasi di Jalan Veteran, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini, menyimpan ratusan benda bernilai sejarah dari berbagai periode, mulai dari zaman Hindu-Buddha hingga era kemerdekaan.
Secara keseluruhan, Museum Bandar Cimanuk terdiri dari beberapa ruang dengan fokus yang berbeda-beda. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan ruang khusus yang menyimpan naskah-naskah kuno, benda-benda pusaka, serta koleksi foto-foto Bupati Indramayu dari masa ke masa.
Selain koleksi di dalam ruangan, halaman museum juga menampilkan artefak menarik. Di sana terdapat Pedati Ki Jaga Muara, sebuah alat transportasi tradisional yang berasal dari sekitar tahun 1930, serta becak tua dan sepeda ontel yang menambah daya tarik museum.
Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif pendirian Museum Bandar Cimanuk.
Ia menilai langkah awal ini sangat krusial dan menjadi fondasi penting untuk mewujudkan museum yang lebih besar, yang mampu menampung kekayaan budaya Indramayu yang melimpah.
"Saya kira ini sebuah inisiatif dari teman-teman yayasan sangat penting untuk menjadi inisiasi permulaan dari rencana pembangunan museum di Indramayu," ujar Restu Gunawan, Minggu (27/4/2025).
Lebih lanjut, Restu menyoroti potensi besar Indramayu dalam hal kebudayaan dan sejarah, serta menyayangkan belum adanya fasilitas museum yang memadai untuk melestarikan dan memamerkannya kepada publik.
"Sayang, di Indramayu itu kekayaan dan kebudayaannya banyak, namun belum punya museum," ucapnya.
Dengan adanya inisiatif dari masyarakat, ia berharap pemerintah daerah dapat tergerak untuk memberikan perhatian lebih, dan mengambil tindakan nyata dalam mewujudkan museum impian tersebut.
"Mudah-mudahan ini nanti bisa mentrigger pimpinan daerah untuk membangun museum yang ada di Indramayu," harapnya.
Dukungan terhadap pendirian museum ini juga datang dari Pemerintah Kabupaten Indramayu. Bupati Lucky Hakim mengakui tantangan yang dihadapi oleh para penggiat budaya yang mendirikan Museum Bandar Cimanuk dengan mengandalkan kemandirian dan donasi.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam dan siap memberikan dukungan yang diperlukan.
"Ini adalah tantangan besar bagi kita, mengingat museum ini berdiri atas dasar kemandirian atau patungan dana, serta bantuan dari beberapa donatur yang bergerak secara sukarela. Namun, pemerintah tidak boleh tinggal diam dan harus hadir memberikan dukungan," kata Lucky Hakim.
Sebagai langkah tindak lanjut, Lucky Hakim menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan segera melakukan kajian lebih mendalam terkait potensi dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun museum.
Ia menyampaikan komitmen kuat untuk merealisasikan keberadaan museum di Indramayu, meskipun lokasi idealnya masih dalam pertimbangan.
"Nanti, mungkin melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, mengingat ini adalah bagian dari kebudayaan, kita akan melakukan kajian lebih lanjut. Tentu saja, kita memiliki keinginan kuat untuk memiliki museum," terang Lucky
"Mengenai lokasi museum, apakah akan tetap di sini atau di tempat lain, kami belum mengetahuinya. Namun, jika tidak di sini pun, teman-teman yang mengelola museum ini tetap layak mendapatkan perhatian dan bantuan," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto