get app
inews
Aa Text
Read Next : Program Sejahtera Bareng Bazma RU VI Dilanjutkan, Dua Gerobak Dagang UMKM disalurkan

Dorong Akses Permodalan, Legislator Jabar Minta Bank Pemerintah Permudah Kredit Usaha UMKM

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 11:08 WIB
header img
Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, saat sosialisasi Perda Kewirausahaan. Foto: Tarjoni

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.di– Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, menyoroti sulitnya akses kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, bank-bank pemerintah seharusnya lebih berpihak kepada masyarakat kecil dibanding hanya mengucurkan dana besar ke korporasi.

‎“Saya dari komisi 3, saya sudah berkali-kali meminta kepada bank pemerintah untuk mempermudah kredit usaha untuk para UMKM,” ujarnya, Junat (3/10).

‎Ratnawati bahkan mengaku sempat memberi kritik keras kepada salah satu direktur bank pemerintah terkait kebijakan penyaluran kredit. Ia menilai kasus kredit macet raksasa seperti Sritex yang nilainya mencapai Rp500 miliar seharusnya menjadi pelajaran penting.

‎“Saya kemarin agak keras ke direktur yang baru, tapi ternyata kredit macetnya banyak. Kita kecolongan itu di Sritext ya sampai Rp500 miliar,” tegasnya.

‎Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jabar itu menekankan, kredit untuk UMKM memiliki risiko jauh lebih kecil dibanding kredit jumbo ke perusahaan besar. Jika ada yang gagal bayar, dampaknya masih bisa ditangani, sementara dana yang disalurkan benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat.

‎“Saya mengatakan kalau UMKM yang bangkrut tidak bisa bayar itu masyarakat kita, saya meminta kredit usaha untuk masyarakat itu lebih ditingkatkan lagi dengan keringanan-keringanan,” katanya.

‎Menurutnya, banyak warga terutama ibu-ibu pelaku usaha kecil yang kini kesulitan mendapatkan tambahan modal. Akibat terbebani riwayat kredit macet sejak pandemi Covid-19, mereka terjegal aturan BI-Checking sehingga akses ke bank Himbara maupun bank daerah semakin tertutup. 

‎Keluhan itu, kata dia, muncul saat dirinya melakukan sosialisasi Perda Provinsi Jawa Barat tentang Kewirausahaan di Indramayu hingga yang terakhir di Cirebon pada Rabu (1/10).

‎“Banyaknya kredit macet ini pada saat mewabahnya virus Covid-19, sehingga mereka kena BI-cheking,” ungkap Ratnawati.

‎Dia pun mendorong agar bank milik daerah (BUMD) maupun bank pemerintah (BUMN) lebih serius mengambil peran sebagai induk permodalan UMKM.

‎“Saya di komisi III mendorong sekali BUMD dan BUMN agar bisa menjadi induk bagi para UMKM,” tandasnya.

‎Ratnawati menilai penguatan akses permodalan bagi UMKM bukan hanya urusan bisnis, melainkan juga strategi menjaga daya tahan ekonomi rakyat di tengah ketidakpastian global.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut