Restocking Ikan dan Gemarikan, Langkah Nyata Indramayu Bangun Ekosistem Berkelanjutan
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan kembali diwujudkan melalui berbagai kegiatan bertema perikanan dan ekosistem air. Bertempat di bantaran Kali Cimanuk, tepat di belakang Masjid Agung Indramayu, Sabtu, 11 Oktober 2025, digelar kegiatan Restocking Ikan, Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), dan Karnaval Mancing Bersama.
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang menegaskan pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian alam. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi seluruh pihak dalam menjaga sumber daya perairan.
Bupati Lucky menyampaikan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu dan Porsenitas XII Tahun 2025, melainkan juga bentuk nyata kepedulian Pemkab terhadap ekosistem sungai dan ketahanan pangan masyarakat.
“Melalui kegiatan restocking ikan dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), kita dorong masyarakat untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan serta menjadikan ikan sebagai sumber protein utama yang bergizi, aman, dan terjangkau,” ujar Bupati Lucky.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemkab Indramayu menebar 972.000 ekor benih ikan nila di sejumlah perairan umum. Tak hanya itu, premi asuransi nelayan untuk 2.500 orang juga disalurkan, sebagai wujud perhatian terhadap keselamatan dan kesejahteraan nelayan.
Program Gemarikan turut menyasar 632 peserta, dengan misi meningkatkan kesadaran pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan anak-anak.
Selain itu, 50 unit Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) dibagikan kepada 10 desa sebagai langkah inovatif memperkuat ketahanan pangan rumah tangga yang ramah lingkungan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan strategi pemerintah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan di tengah geliat pembangunan daerah.
“Restocking ikan menjadi bagian penting dari upaya menjaga keseimbangan ekosistem sungai, sekaligus meningkatkan potensi ekonomi masyarakat di sekitar perairan. Sungai bukan hanya sumber air, tetapi juga sumber kehidupan yang harus dijaga bersama,” ujar Edi.
Ia menambahkan, melalui Gerakan Gemarikan, pihaknya terus mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, guna memperkuat ketahanan gizi keluarga.
“Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), pihaknya terus mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, sebagai upaya memperkuat ketahanan gizi keluarga,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lucky turut meninjau berbagai stan kuliner hasil olahan masyarakat. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah bandeng tanpa duri yang diolah langsung oleh para ibu-ibu di lokasi acara.
“Kreativitas ibu-ibu dalam mengolah ikan menjadi produk menarik seperti bandeng tanpa duri ini perlu terus didukung. Selain menambah nilai ekonomi, juga memperkuat ketahanan pangan keluarga,” ujar Bupati Lucky.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Indramayu Reang (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong) yang diwujudkan melalui pembangunan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat dan kelestarian alam.
“Kita berharap lingkungan di sekitar sungai menjadi lebih asri, fungsi sungai kembali optimal, dan kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga kelestarian alam,” ungkap Lucky.
Sebagai penutup, masyarakat berpartisipasi dalam Karnaval Mancing Bersama yang berlangsung meriah. Selain menjadi ajang rekreasi, kegiatan ini juga menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan keseimbangan ekosistem sungai.
Melalui kegiatan tersebut, Pemkab Indramayu berharap kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan dan peningkatan konsumsi ikan dapat tumbuh beriringan dengan semangat pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto