get app
inews
Aa Text
Read Next : Keysa, Gadis 14 Tahun Penderita Tumor Lutut Berjuang Sembuh demi Cita-cita Jadi Dokter

Produksi Garam Indramayu Merosot Drastis, DKP: Faktor Cuaca yang Tidak Menentu

Rabu, 22 Oktober 2025 | 12:15 WIB
header img
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi. (Foto: iNewsIndramayu.id/Wahyu Topami)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Produksi garam di Kabupaten Indramayu tahun 2025 mengalami penurunan signifikan. Hingga akhir September, jumlah garam yang dihasilkan baru mencapai 209 ton, jauh dari target 39.000 ton yang ditetapkan pemerintah daerah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, menjelaskan bahwa rendahnya capaian produksi tahun ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu.

Produksi garam sangat tergantung pada cuaca. Karena musim hujan masih berlangsung sampai September, hasilnya baru 209 ton. Tahun lalu di bulan yang sama sudah 118 ribu ton,” ujar Edi, Rabu, 22 Oktober 2025.

Ia menambahkan, anomali iklim yang terjadi sejak awal tahun membuat siklus panen garam terganggu. Beberapa wilayah tambak bahkan belum sempat berproduksi akibat curah hujan tinggi yang menghambat proses penguapan air asin.

“Tahun ini ada anomali seperti sebelum tahun 2020. Jadi curah hujan tinggi terus sampai September, padahal biasanya sudah kering dan siap panen,” jelasnya.

Meski capaian produksi masih jauh dari target, Edi tetap optimistis angka tersebut akan meningkat pada dua bulan terakhir tahun ini. Ia berharap kondisi cuaca mulai stabil pada November hingga Desember agar petani dapat melakukan panen susulan.

“Kami berharap dua bulan ke depan bisa lebih cerah. Masih ada waktu untuk mengejar produksi agar mendekati target,” katanya.

Indramayu merupakan salah satu sentra garam terbesar di Jawa Barat. Setiap tahunnya, garam dari wilayah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk Jabodetabek dan Sumatera.

“Kalau panennya normal, garam Indramayu banyak diminta perusahaan-perusahaan dari luar daerah. Tapi untuk tahun ini, hasilnya masih untuk kebutuhan lokal saja,” pungkas Edi.

Dengan kondisi cuaca yang belum bersahabat, pemerintah daerah berharap musim kemarau panjang di akhir tahun dapat membantu petani garam mengejar ketertinggalan produksi dan menjaga pasokan garam di pasar tetap stabil. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut