get app
inews
Aa Read Next : Tungsura Menjadi Fokus Utama: Panwascam Gunungjati Mendorong Kewaspadaan PTPS

Cirebon akan Dijadikan Sentra Garam Nasional, Target Produksi 2024 Capai 400 Ribu Ton

Kamis, 14 Desember 2023 | 20:29 WIB
header img
Garam yang dihasilkan para petani garam di Kabupaten Cirebon. Foto: Ist

CIREBON, iNewsIndramayu.id-Kualitas garam yang dihasilkan oleh para petani garam di Kabupaten Cirebon terbukti sangat bagus jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan produksi garamnya daerah tersebut akan dijadikan sentra garam nasional. 

Luasan lahan pengolahan garam pun ke depan bakal ditambah. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan nasional, produksi garam di daerah tersebut ditargetkan mencapai 400 ribu ton di 2024 mendatang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, didampingi, Plt. Sekdis DKPP, Andri Melasa mengatakan, untuk meningkatkan produksi garam di daerahnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) bakal memberikan bantuan.

"Tahun ini kami masih membuatkan DED untuk pembangunan jalan sepanjang 4,8 kilometer. Ini penerima manfaatnya adalah kelompok yang ada di Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon," ujarnya, Kamis (13/12).

Menurutnya, program dari Pemprov Jabar tersebut, juga untuk memudahkan bakal dibentuknya kawasan sentra garam rakyat seluas 400 hektare di daerahnya. 

"Bagaimana ke depan Cirebon ini sebagai wakil dari Jawa Barat sebagai produsen garam nasional. Sehingga menjadi sentra dan tumpuan produksi garam yang ada di Jawa Barat khususnya di wilayah utara," ungkapnya. 

Sehingga, kata dia, hal itu akan menjadikn Kabupaten Cirebon sebagai icon Jawa Barat. Kabupaten Cirebon, ke depan juga akan menjadi patch making daerah-daerah lain dalam peningkatan garam nasional.

"Di kepemimpinan Pak Bupati Cirebon, H Imron alhamdulillah DKPP banyak disupport dan didukung melalui program kegiatan yang sifatnya lebih pro rakyat," ucapnya.

Sehingga, masyarakat petambak garam banyak yang terbantu. Selain itu, pihaknya juga ada kegiatan pengembangan usaha garam rakyat yang merupakan program tugas pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

"Alhamdulillah sekarang sudah berjalan dan progresnya sudah mencapai 90 persen. Ini berupa penataan integrasi lahan, pembuatan garam meja, kristal dan bojem evakurator termasuk peningkatan pembangunan jalan produksi dan pembangunan jembatan," ungkapnya. 

Kemudian, lanjutnya, ditambah dengan pengadaan alat pompa, termasuk satunya adalah pembangunan gudang garam rakyat (GGR). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya dari pemerintah pusat khususnya untuk Cirebon sebagai produsen garam. 

Sebab, kata dia, produsen garam secara nasional ditargetkan di 2024 ini mencapai 2 juta ton. "Dan Kabupaten Cirebon sendiri ditargetkan oleh pemerintah pusat adalah menghasilkan produksi garam yaitu sekitar 400 ribu ton," katanya.

Bahkan, sudah ditunjuk salah satu koperasi garam di Desa Muara, yakni Koperasi Tirta Mukti Abadi. 

"Alhamdulillah ini telah menghasilkan kualitas garam yang premium dan harganya pun kini bisa bersaing dan dijual ke perusahaan-perusahaan di bidang industri kini perkilonya hampir Rp 5 sampai Rp 6 ribu" katanya.

Sehingga, kata dia, hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan bagi petambak garam khususnya dan membawa nama baik Kabupaten Cirebon. Bahkan, pihaknya juga bakal terus melanjutkan, agar berkesinambungan melalui program kawasan mina politan.

Kabupaten Cirebon, ke depannya selain menjadi kawasan produksi garam,  juga bisa dijadikan kawasan edukasi dan wisata tentang garam. 

"Sehingga bisa lebih meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar khususnya masyarakat yang ada di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala," pungkasnya.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut