Banjir Rob Lumpuhkan Aktivitas TPI Eretan Kulon di Indramayu, Pedagang Kehilangan Pembeli
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Air laut yang menerjang pesisir Kandanghaur sejak pagi tadi mengubah suasana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Eretan Kulon menjadi seperti genangan raksasa. Lantai yang biasanya penuh deru aktivitas jual beli ikan kini basah hingga se-lutut orang dewasa. Para pedagang berdiri di antara peti-peti basah, berusaha tetap membuka lapak meski arus pembeli nyaris terputus.
Di sudut TPI, pedagang ikan, Susi, yang sudah bertahun-tahun menunggu rezeki dari ombak Eretan hanya bisa menghela napas. Banjir rob kali ini bukan sekadar tinggi, tapi juga memukul ekonomi warga pesisir yang menggantungkan hidup pada pasar ikan.
“Kalau kena banjir kayak gini jualannya lumpuh. Pembelinya pada nggak datang karena kena banjir, aktivitasnya lumpuh,” ujarnya, Kamis, 4 Desember 2025.
Susi sudah sering berhadapan dengan rob, tapi Desember tahun ini terasa berbeda. Air tiba-tiba naik, dan hari ini menjadi yang paling berat sepanjang 2024-2025.
“Ini hari paling parah. Biasanya cuma mata kaki, sekarang satu lutut. Ini paling gede banjirnya,” katanya.
Bagi Susi, tanda-tanda rob sebenarnya sudah dikenali sejak lama.
"Ada sih tandanya. Angin, cuaca. Kalau anginnya narik, airnya datang,” lanjutnya.
Meski sudah terbiasa, ia tetap berharap agar pemerintah bergerak cepat.
“Harapannya pemerintah segera bikin tanggul. Lautnya harus ditanggul,” ungkap Susi.
Tak jauh dari lapak Susi, Kamsiah menata dagangannya yang sebagian sudah terjual. Namun raut wajahnya tetap muram. Penjualan hari itu memang ada, tapi jauh dari harapan.
“Sudah laku, cuma nggak kayak biasanya. Yang punya bos ikan ini marah-marah soalnya nggak laku,” tandasnya.
Di hari biasa, suasana TPI Eretan Kulon padat oleh para pengepul dan pembeli. Namun banjir rob memutus akses desa, membuat banyak pelanggan memilih pulang atau tak berani datang. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto