get app
inews
Aa Read Next : Forkopimda Indramayu Lakukan Pengecekan Kesiapan Pemilu ke PPK, PPS, dan TPS

Gegara Ini, Petani Penggarap Lahan Tebu di Indramayu Kecewa

Jum'at, 03 Juni 2022 | 09:31 WIB
header img
Ratusan petani penggarap lahan tebu menghadiri pertemuan untuk membahas solusi pengrusakan lahan garapan. (saprorudin)

Indramayu,

Ratusan petani penggarap di lahan tebu yang disengketakan di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat menggelar pertemuan dan mengundang unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Indramayu. Pertemuan itu digelar di Gedung PGRI Kandanghaur, Kamis (2/6/2022).

Dalam pertemuan itu mereka akan mengadu dan meminta solusi terkait lahan garapan yang dirusak oleh 3 oknum Kuwu dan 4 warga sipil.  Namun mereka kecewa karena  tidak ada satupun unsur Forkopimda yang hadir.

Salasatu petani penggarap, Ono Agung Cahyono mengaku kecewa karena unsur Forkopimda tidak ada yang hadir. Dalam pertemuan itu kata dia, ratusan bahkan ribuan petani penggarap di lahan tebu  berharap banyak akan kehadiran unsur Forkopimda terutama Bupati Indramayu. Karena dengan kehadiran mereka pihaknya bisa mengadu sekaligus meminta solusi terkait pengrusakan tanaman di lahan tersebut termasuk meredam emosi warga petani penggarap.

"Kami sangat kecewa sekali karena unsur Forkopimda dan Pemerintah Daerah Indramayu tidak ada satupun yang hadir.   Awalnya kami ingin berunding bersama dan meminta solusi,” kata Ono sapaan akrabnya usai pertemuan.

Ono juga menyampaikan pesan dan harapannya kepada Pemerintah Daerah Indramayu untuk bisa mengabulkan keinginan sederhana para petani yaitu dapat menggarap lahan dengan tenang tanpa adanya tekanan dari berbagai pihak.

Sementara itu, Ketua Koperasi Sumber Sepakat Adil dan Makmur, Achirin, yang selama ini menaungi para petani menjelaskan jauh sebelum pertemuan ini digelar pihaknya telah memberikan undangan kepada unsur Forkopimda. Undangan tersebut telah dikirim pada Senin 30 Mei 2022.

Pihaknya berharap banyak unsur Forkopimda bisa hadir karena dengan kehadiran mereka pihaknya  bisa menyampaikan kronologi pengrusakan lahan sekaligus meredam emosi petani penggarap karena tanaman yang dipeliharanya telah di rusak oleh oknum Kuwu dan masyarakat.

Ia menyebutkan ada kekhawatiran karena petani penggarap pernah menyatakan lebih baik mati di medan pertempuran daripada mati karena kelaparan. Hal itu mereka katakan di depan Kepolisian. Oleh karenanya agar ancaman itu tidak terjadi pihaknya menggelar pertemuan dengan unsur Forkopimda. Namun sayanganya, mereka tidak hadir.

“Kami menggelar pertemuan dan mengundang unsur Forkopimda, muaranya untuk meredam pernyataan para petani penggarap tersebut," ungkap Achirin.

Diketahui, perkara perusakan tanaman para petani penggarap  sudah didaftarkan ke Pengadilan Negeri Indramayu Kelas 1.B dan persidangan sudah berjalan hingga tiga kali. (safaro)

 

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut