Siraman di Bulan Mulud, Perangkat Desa Rambatan Wetan Indramayu Bersih-Bersih di Sungai Cimanuk

Safaro
Pemdes Rambatan Wetan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu masih melestarikan tradisi siraman atau bersih-bersih di Sungai Cimanuk Rambatan. (saprorudin)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Pemerintah Desa (Pemdes) Rambatan Wetan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu menggelar tradisi siraman di bulan Mulud/Maulid atau Rabiul Awal 1444 H/2022. Siraman atau lajim disebut bersih-bersih dilaksanakan di Sungai Cimanuk Rambatan, Rabu (27/10/2022.

Siraman itu selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan keselamatan, kesehatan, limpahan rezki dan berkah lainnya juga sebagai tolak bala.

Selain Kuwu, perangkat desa dan lembaga desa  beramai-ramai mandi di sungai. Hanya saja karena kondisi sungai sedang banjir maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan prosesi siraman hanya dilakukan di pinggir sungai. 

Kepala Desa (Kuwu) Desa Rambatan Wetan, Hj. Tumiah mengatakan siraman atau bersih-bersih di sungai besar merupakan upaya pihaknya untuk melestarikan tradisi yang telah diwariskan para pendahulu desa. Siraman kata dia lajim dilaksanakan di bulan Mulud.

Menurutnya, meski ritual bersih-bersih mandi di sungai Cimanuk Rambatan merupakan rutinitas tahunan namun sarat makna karena kearifan lokal bersih-bersih itu merupakan warisan para pendahulu desa yang harus di jaga dan dilestarikan.  

“Kami berupaya menjaga dan melestarikan tradisi desa salasatunya bersih-bersih mandi di sungai Cimanuk Rambatan,” kata Kuwu sebelum dilakukannya prosesi ritual bersih-bersih, Rabu (26/10/2022).

Bersih-bersih sambungnya, dilaksanakan di sungai Cimanuk Rambatan karena sungai tersebut merupakan satu-satunya sungai besar yang melintasi Desa Rambatan Wetan dan airnya merupakan sumber kehidupan bagi warga.

“Bersih-bersih memiliki arti luas, terutama yang positif. Bisa bersih badanya, bersih pikirannya atau bisa juga terbebas dari segala macam penyakit dan bala,” ujar dia.

Sementara itu, Khaerudin yang juga Lebe II Desa Rambatan Wetan mengaku tradisi tersebut cukup bagus dan harus tetap dilestarikan, karena menurutnya, prosesi tersebut sudah dilaksanakan oleh para Kuwu sebelumnya.

Ia mengatakan untuk sebutan tradisi tersebut bisa disebut bersih-bersih atau siraman, sah-sah saja. Yang pasti,  tradisi itu  sangat bagus dan sudah berjalan tiap tahun.

“Kedepan, siapapun Kuwunya agar tradisi siraman terus dilestarikan dan jangan sampai putus,” katanya.

Khaerudin berharap, semoga warga masyarakat Desa Rambatan Wetan diberikan kesehatan oleh Allah SWT, panjang umur, subur desanya dan bisa menghilangkan (kebel, bahasa Indramayu) atau kesialan. (safaro)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network