INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Siswa dan siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Indramayu menjadi penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal itu terungkap saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu melakukan sosialisasi dan simulasi pemungutan suara Pemilu 2024, di sekolah setempat, Senin (21/11/2022).
Ketua KPU Indramayu, Ahmad Toni Fatoni, membenarkan siswa SLBN 2 Indramayu menjadi penyelenggara pemilu. Namun itu bukan hal sesungguhnya mereka hanya mempraktikan mekanisme tata cara pemungutan suara secara normatif. Hal itu kata dia dilakukan saat pihaknya melakukan sosialisasi dan simulasi atas undangan sekolah tersebut.
Menurutnya, ini unik, mereka yang biasanya difasilitasi namun menjadi penyelenggara. Dan menurutnya pula ini pertama di Indramayu dan mungkin di Jawa Barat.
“Bagi kita yang unik penyelenggaranya adalah temen-temen difabel. Mereka menjadi penyelenggara dan pemilih,” kata dia di KPU Kabupaten Indramayu usai sosialisasi.
Apakah ini nanti akan berhasil atau tidak mereka menyelenggarakan pemilui sebab kalau pesertanya adalah difabel dalam kurun waktu yang ditentukan dari jam 07.00 – 12.00 cukup tidak. Itu nanti akan dianalisa satu orang difabel butuh berapa menit untuk bisa menyelesaikan sebuah proses pemilihan. Catatan misalkan ada 5 surat suara, tanpa pendamping mereka mampu tidak, kalau dengan pendamping prosesnya berapa menit. Itu juga harus dianalisa.
“KPU tetap memastikan teman-teman difabel itu juga punya aksesibilitas baik menjadi peserta pemilu atau menjadi penyelenggara. Pemilu 2024 semua komponen masyarakat wajib menjadi bagian untuk sukses demokrasi baik pemilu maupun pilkada,” tandas Toni.
Sementara itu, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Dewi Nurmalasari merespon pasitif dan merasa terharu demokrasi pemilihan secara langsung yang terjadi di sekolah berkebutuhan khusus.
Menurutnya, pemilih dan panitia adalah siswa SLBN 2 Indramayu. Kemudian yang dipilih adalah para guru dilingkungan sekolah tersebut.
“Mereka mempraktikan demokrasi pemilihan secara langsung. Tata cara juga sama, ada kampanye, ada surat suara, dan ada mekanisme perhitungan suaranya,” kata dia.
Menurutnya, sosialisasi dan simulasi pemilu di SLBN 2 Indramayu merupakan rangkaian HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022. Dalam rangkaian itu, mereka mengundang KPU untuk melakukan sosialisasi dan simulasi proses demokrasi secara nyata.
“Saya melihat ini sesuatu yang langka, mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk dapat mempraktikan ini sebagai pembelajaran proses demokrasi di sekolah. Pasalnya sekolah berkebutuhan saja dapat melaksanakan simulasi, bukan hanya simulasi namun praktek demokrasi pemilihan secara langsung,” kata Dewi.
Dewi mengaku ini sangat menarik, pihaknya berkesempatan melakukan sosialisasi dengan harapan kelompok difabel mengetahui, memahami dan memiliki informasi terkait dengan Pemilu 2024. Dan imbasnya bisa meningkatkan partisipasi masyarakat Indramayu khususnya di Pemilu 2024.
“Bagi mereka yang sudah memiliki hak pilih juga sebagai pemilih pemula mereka punya gambaran terkait mekanisme pemilihan suara,” ucapnya.
Dewi Nurmalasari juga berharap Pemilu 2024 bisa terinformasikan secara luas dan semua segmen masyarakat bisa memiliki informasi yang memadai. Kelompok disabilitas juga tergerak mau menetukan hak suaranya, menunaikan hak pilihnya tentunya bagi mereka yang sudah memenuhi syarat diantaranya berusia 17 tahun atau sudah pernah menikah. dan imbasnya bisa meningkatkan partisipasi masyarakat Indramayu khususnya di Pemilu 2024
“inikan menjadi syarat yang juga perlu diketahui oleh mereka,” pungkasnya. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait