KUNINGAN,iNewsIndramayu.id - Anggota DPR RI Muhamad Nurdin mengadakan panen padi bersama petani di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Adapun jenis padi yang ditanam merupakan varietas MSP (Mari Sejahterakan Petani) yang dikembangkan PDI Perjuangan.
Panen padi MSP ini dihadiri pula perwakilan struktural PDI Perjuangan baik DPC, PAC hingga Ranting. Termasuk para kepala desa di Kecamatan Luragung dan Anggota Fraksi PDIP DPRD Kuningan, Rana Suparman.
“Alhamdulillah, hari ini kebetulan kita melakukan panen padi MSP bersama petani binaan kita. Hasilnya cukup bagus ya bisa kita lihat, MSP ini saya kembangkan betul ya di Dapil Jabar X,” kata Anggota DPR Fraksi PDIP Drs Muhamad Nurdin MM didampingi tenaga ahlinya, Sutrisno SH kepada awak media, Minggu (12/3/2023).
Dirinya berharap, hasil yang baik dari benih padi MSP semoga dapat membantu masyarakat petani. Sebab MSP adalah varietas unggulan, setelah dipanen hasilnya dapat dijadikan bibit kembali.
“Sehingga setelah panen, petani bisa langsung menanam padi lagi dari hasil panen itu sendiri. Mudah-mudahan bisa terus berkembang luas dan diketahui banyak petani,” ungkapnya.
Tak hanya pengembangan bibit padi MSP, Ia berencana fokus dalam pengembangan pupuk pertanian. Sebab salah satu keluhan dari petani yakni persoalan pupuk.
“Saya akan belajar mengenai pupuk ya, biasanya petani itu sudah tanam kemudian kesulitan pupuk. Kadang harga pupuk mahal, ya mudah-mudahan pupuk juga bisa kita kembangkan,” ucapnya.
Sementara Sutrisno menambahkan, apabila panen padi MSP menjadi bukti komitmen Anggota DPR M Nurdin di masyarakat dalam membangun ketahanan pangan.
“Ini bukti komitmen Pak Nurdin di masyarakat untuk membangun ketahanan pangan. Tentunya sesuai dari arahan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarno Putri,” katanya.
Dia menjelaskan, benih MSP merupakan varietas padi unggulan yang terus dikembangkan melalui jalur pemberdayaan PDIP. Apalagi sosok M Nurdin ini menjadi tokoh penggerak MSP yang sangat konsisten di Dapil Jabar X yakni Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
“Sebab mulai dari MSP 1 sampai MSP 19, secara konsisten terus dikembangkan bersama petani. Bahkan sekarang sudah mulai melakukan pengembangan dengan masa tanam 65 hari saja,” ucapnya.
Khusus panen kali ini, lanjutnya, merupakan varietas padi jenis MSP 13A dengan masa tanam 90-100 hari. Apalagi varietas ini produktifitasnya tinggi, sebab per 100 bata menghasilkan padi di atas 1 ton setiap panen.
“Kalau varietas lain, itu rata-rata mungkin hanya di angka 7-8 kuintal padi dari luas lahan 100 bata. Kalau jenis MSP 13A itu hasilnya setiap panen sampai 1 ton lebih,” imbuhnya.
Selain itu, Ia menyebut, keunggulan lain dari varietas padi MSP yakni benih yang telah tumbuh dan dipanen hasilnya, nanti bisa dipakai menjadi benih lagi. Maka diharapkan para petani sudah mulai memanfaatkan benih padi varietas MSP.
“Jadi petani nanti buat demplot, dan hasil panen itu kita kembangkan di wilayah tersebut. Sebab benih yang kita berikan itu bisa buat benih lagi, sehingga itu menjadi kelebihan juga,” imbuhnya.
Artinya, kata Trisno, produktifitas lebih tinggi dan benih yang telah dipanen dapat dijadikan benih kembali.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait