INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Niat puasa Ramadhan yang wajib kita baca dan hafalkan sebelum berpuasa.
Ketika tulisan ini dibuat dan diunggah, hari pertama puasa sedang kita jalani.
Tentunya besar harapan kita agar hari pertama puasa ini kita bisa menjalankannya tanpa adanya hambatan apa pun. Amin.
Nah bagi kita yang kini sedang menjalani ibadah puasa, kami ingin tahu nih, apakah anda sudah mengucapkan niat puasanya?
Kalaupun sudah, niatannya apa sudah benar atau anda bingung dengan pengucapan niatnya?
Atau jangan-jangan anda tidak mengucapkannya karena takut salah atau tidak hafal sama sekali?
Apabila demikian, langsung simak saja seluruh pembahsan berikut ini.
Niat Puasa Ramadhan
Menurut Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hassyiyatul Iqna, ia mengatakan,
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar.
Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’
Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)
Namun menurut Mazhab Maliki (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84), kita boleh-boleh saja apabila kita mengucapkan niatannya satu kali untuk 30 hari.
Dengan kata lain, kita tidak perlu membaca/memperbarui niatanya setiap harinya.
Mau yang mana pun yang anda ingin atau biasa lakukan, tidak ada masalah. Yang penting niatnya.
Ucapan Niat Puasa Ramdhan
Sekali lagi mau anda mengucapkan niat yang satu kali untuk 30 hari penuh, atau setiap harinya memperbarui ucapannya, tidak masalah.
Yang penting niatnya dan pastikan anda membacanya di waktu yang tepat.
Spesifiknya, bisa setelah selesai shalat tarawih atau setelah makan sahur.
Nah, ucapan niat puasa Ramadhan yang diucapkan per hari adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Sedangkan untuk niat puasa Ramadhan yang diucapkan satu kali saja untuk 30 hari puasanya adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.
Apakah Boleh Jika Menggunakan Bahasa Indonesia?
Nah terlepas sudah bertriliyun tahun kedua ucapan niat tersebut eksis, tetap saja masih ada beberapa dari kita yang mengucapkan niatnya dalam Bahasa Indonesia.
Melihat kebiasaan yang masih dilakukan hingga saat ini tersebut, lantas kita pun sering penasaran sendiri
“Apakah pada dasarnya kita dibolehkan untuk mengucapkan niat puasa dengan Bahasa Indonesia?”
Melansir berbagai sumber, jadi Nabi besar Muhammad pernah bersabda,
"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan." (Muttafaqun 'alaihi).
Lalu melalui sabda lainnya, Nabi bersabda,
"Barang siapa yang tidak berniat akan berpuasa pada malam hari sebelum terbit fajar, maka tidaklah ia berpuasa."
Jadi berdasarkan kedua sabda tersebut, kita BOLEH berniat puasa Ramadhan dengan bahasa Indonesia.
Jangankan Indonesia. Katakanlah anda suka dan fasih berbahasa Korea. Nah anda sangat boleh mengucapkan niatnya dengan menggunakan bahasa Korea.
Karena sekali lagi, bukan bahasa yang digunakan yang penting di sini. Akan tetapi adalah niatannya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait