Prediksi Pemudik Alami Peningkatan, Korlantas Polri Siapkan Hal Ini

Tarjoni
Kasubdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Indra Jafar. Foto: Joni

CIREBON,iNewsIndramayu.id - Korlantas Polri memprediksi jumlah pemudik tahun ini mengalami peningkatan hingga 44 persen. Atas kondisi itu, polisi kini tengah melakukan kesiapan-kesiapan untuk menghadapi operasi ketupat.

Khususnya untuk mengamankan arus lalu lintas pengendara saat mudik maupun arus balik lebaran. Beberapa di antaranya menerapkan pola-pola pengamanan dengan melakukan rekayasa lalu lintas baik one way (sistem satu arah) dan contra flow (sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah normal arus kendaraan di jalan raya) di sejumlah titik rawan kemacetan.

“Itu kita akan lakukan pengamanan agar kita bisa mengantisipasi adanya kemungkinan-kemungkinan terjadinya hambatan,” kata Kasubdit Jemenopsrek Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Indra Jafar.

“Prediksi kan sudah disampaikan oleh pimpinan kita bahwa akan mengalami peningkatan 44 persen ya. Jumlahnya kemarin 123,8 juta orang yang akan bergerak dan akan mengalami peningkatan sekitar 44 persen,” sambungnya.

Menurutnya, Korlantas Polri juga sebelumnya sudah melakukan rakor dengan berbagai pihak terkait. Tujuannya, tak lain untuk menyamakan persepsi dalam melakukan pengamanan terhadap kegiatan mudik masyarakat.

“Pra operasi, kita sudah melakukan koordinasi, termasuk juga survei rapat, dan lain-lain. Melakukan rapat koordinasi antar instansi untuk menyamakan persepsi,” katanya.

Dia menekankan, perlu adanya antisipasi dalam pelaksanaan mudik jalur darat di semua wilayah, khususnya untuk wilayah Jawa kemudian Banten yang akan mengarah ke arah Sumatera baik Lampung, Palembang dan seterusnya.

“Jadi untuk Jawa, bagian dari arah Sumatera melintas wilayah DKI Jakarta dan seterusnya ke sampai ke wilayah timur itu akan kita amankan,” imbuhnya.

Kaitan dengan kendaraan pemudik yang tiba-tiba putar arah di belokan jalan raya, ini menjadi fokus tersendiri. Korlantas Polri mengimbau, seluruh Polres dan Polda mengantisipasi dan evaluasi U-Turn atau belokan putar arah di jalur arteri khususnya jalur Pantura dari Bekasi menuju Cirebon.

“Jadi U-Turn ini teman-teman dari jajaran kewilayahan baik Polda maupun Polres (agar) siap untuk melakukan antisipasi dan melakukan evaluasi. Tentunya U-Turn yang akan bisa digunakan dan yang tidak” jelasnya.

Terlebih, kata Indra, potensi lainnya yang menjadi hambatan atau terjadinya penumpukan laju kendaraan adalah exit tol atau pintu keluar jalan tol menuju jalur arteri. Titik tersebut juga, harus menjadi fokus perhatian jajaran kewilayahan.

“Seperti tadi kita sampaikan, bahwa exit tol juga jangan sampai terjadi hambatan atau penumpukan. Beberapa pola-pola kita lakukan agar bisa mengurangi kemacetan, khususnya ketika masuk ke jalur arteri," katanya.

Sedangkan, terkait adanya U-Turn ilegal, Indra juga meminta jajaran kepolisian di setiap wilayah dapat mengantisipasinya. 

"Kita harapkan tidak ada U-Turn ilegal, tidak ada itu. Semua harus diatur agar tidak terjadi penumpukan atau hambatan kemacetan di jalur arteri," tegasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei terdapat sebanyak 687 U-Turn di sepanjang ruas jalur pantura yakni Bekasi menuju Cirebon. Belum lagi masih banyak titik perbaikan jalan yang berlangsung hingga hari ini, Kamis (6/4/2023), khususnya sejumlah wilayah di Jawa Barat.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network