CIREBON, iNewsIndramayu.id - Direktur Sistem Komunikasi Basarnas, Brigjen TNI Widjang Pranjoto secara resmi membuka kegiatan pelatihan potensi SAR Teknik Pertolongan di Permukaan Air. Pembukaan diawali dengan upacara yang digelar langsung oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bandung, di Pos SAR Cirebon, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).
Upacara pembukaan dihadiri oleh Dandim 0620 Cirebon, Wakil Komandan Lanal Cirebon, Polresta Cirebon, Polres Cirebon Kota , BRIMOB, Ditpolairud Polda Jabar, Danramil 0602 Gempol, HNSI, Koordinator FKP3D dan Forkopimda setempat .
Brigjen TNI Widjang Pranjoto menyampaikan, Sebanyak 50 orang peserta dari wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat telah mengikuti pelatihan ini. Para peserta terdiri dari terdiri dari personel Polairud Cirebon, Polairud Indramayu, Polairud Subang, Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Wilayah III Jawa Barat, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Wilayah Pantura, BPBD Cirebon dan Pemadam Kebakaran.
"Kegiatan pelatihan Potensi SAR ini dilaksanakan mulai dari Kamis, 11 Mei hingga Rabu, 17 Mei 2023 mendatang. Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan di Pos SAR Cirebon. Untuk materi kelas dan aplikasi di Pantai Tirtamaya, Indramayu," ujar Brigjen TNI Widjang Pranjoto.
Peserta pelatihan di Pos SAR Cirebon. Foto : Joni
Pelatihan Potensi Sar ini, kata dia, digelar 43 Pos SAE seluruh Indonesia secara bergatian 10 Pos SAR setiap tahunnya. Kemdian, juga mendasari dari terbatasnya jumlah petugas Basarnas.
"Basarnas orangnya terbatas kemudian kejadian yang melibatkan orang banyak ataupun terjadi di wilayah-wilayah ini perlu penanganan yang cepat," ucapnya.
"Karena kecelakaan, misalnya dipermukaan air itu hanya memiliki golden time tiga menit. Orang didalam air lebih dari tiga menit akan rawan terhadap keselamatan," ungkapnya .
Basarnas, lanjutnya, menjadi stakeholder untuk membantu menyelenggarakan pelatihan dan memberikan pengetahuan kepada semua pihak di Potensi SAR. Adapun materi yang diberikan pada pelatihan water rescue ini yaitu Medical First Responder, Pengantar Pertolongan di Permukaan Air, Pedoman Pertolongan di Permukaan air, PFD (Personal Floating Device), Akses dan Pertolongan, defend and release dan Tow and Carry.
Para peserta juga diimbau untuk menyebarluaskan tentang pengetahuan search and rescue. Terutama di permukaan air kepada warga yang daerahnya memiliki kerawanan kecelakaan didalam air, baik di Danau, Laut, maupun Sungai.
"Dengan demikian harapannya dapat menyelamatkan sebanyak mungkin jiwa manusia yang sedang mengalami bencana. Itu tujuan dari kita mengadakan kegiatan ini," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait