GARUT, iNewsIndramayu.id - Usai sinetron Preman Pensiun dan Suparman Reborn selesai syuting, Nandi Juliawan memilih fokus berjualan cireng kekinian dengan beragam isian. Dibantu sang kakak serta dukungan dari istri tercinta, pemeran Encuy dalam sinetron Preman Pensiun itu menjajakan cireng bercita rasa pedas buatannya di sebuah kedai kawasan Jalan Veteran, Garut.
"Ide bikin cireng ini awalnya cuma iseng. Hanya dibuat untuk konsumsi sendiri dan teman-teman. Tanpa diduga setelah teman-teman saya nyobain, banyak yang usul supaya cirengnya dijual," ujar Nandi Juliawan kepada MNC Portal Indonesia (MPI) belum lama ini.
Nandi Juliawan pun menuruti gagasan teman-temannya tersebut. Hingga cireng olahannya yang berisi jando, ayam dan ati ini disuplai ke restoran milik Aris Nugraha di daerah Cilopang.
Tidak tanggung-tanggung, ia membuat 1.000 pieces cireng yang akhirnya habis dalam satu minggu.
Nandi Juliawan, pemeran Encuy sinetron Preman Pensiun, kini fokus jualan cireng. Fani Ferdiansyah
"Modal awal dari usaha cireng ini hanya tiga ratus ribu. Setiap buka usaha saya gak pernah memakai modal yang besar. Dulu saya pernah berjualan kopi di CFD. Modalnya seratus lima puluh ribu dengan hasil jualan tiga juta dalam satu hari," ungkapnya.
Tentunya bidang kuliner ini bukan hal baru bagi pria berusia 30 tahun itu. Sebab, sebelum terjun ke dunia akting Nandi Juliawan lebih dulu menekuni pekerjaan di bisnis makanan.
"Setelah lulus SMA saya hijrah ke Bandung dan bekerja menjadi asisten chef di salah satu restoran. Karena basic ini tidak asing untuk saya, setelah aktivitas syuting selesai saya fokus kembali menjalani usaha yang tidak jauh dengan kegiatan dari dapur," ucapnya.
Tiga tahun tinggal di kota kembang, alumni SMA Musadadiyah tersebut memutuskan kembali ke kampung halamannya di Garut dan menjadi chef di sebuah kafe daerah Simpang Lima pada tahun 2014. Selama bekerja di kafe ada bidang lain yang rupanya lebih menarik minat Nandi Juliawan, yakni barista.
"Saya ingin mencoba hal baru dan kopi menarik hati saya, terutama mengenai latte art atau seni melukis di atas kopi. Dan kebetulan di kafe tempat saya bekerja saat itu ada profesi ini. Saya penasaran ingin coba belajar, tapi pemilik kafe tidak mengijinkan," paparnya.
Larangan itu tidak lantas membuat Nandi Juliawan menyerah untuk mempelajari segala sesuatu mengenai kopi. Disela pekerjaannya, ia pintar-pintar mencuri ilmu kepada barista.
Agar bisa praktek secara langsung, Nandi Juliawan memanfaatkan waktu sebelum jam operasional bekerja di mulai untuk membuat latte art.
"Saya memanfaatkan bahan-bahan yang ada agar bisa praktek membuat latte art. Saya memakai sabun cair untuk melukis dan kopi bekas supaya hemat dan bisa dibuang dalam sekali percobaan," katanya.
Nandi Juliawan, pemeran Encuy sinetron Preman Pensiun, kini fokus jualan cireng. Fani Ferdiansyah
Dari kegigihannya belajar mengenai seni melukis kopi, Nandi Juliawan pun mencoba mengikuti kompetisi di Cianjur dan meraih peringkat kedua. Sang bos yang mulanya meragukan kemampuan Nandi Juliawan memberikan apresiasi atas prestasinya itu.
"Di lomba itu saya membawa nama kafe tempat saya bekerja dan prestasi itu saya serahkan kepada bos saya. Dari sana, yang sebelumnya saya memegang bagian dapur akhirnya saya dipindahkan ke bar," imbuhnya.
Kendati dunia barista sudah lama ia tinggalkan, ayah satu anak itu masih memiliki impian untuk bisa melebarkan usaha di bisnis kopi.
"Cita-cita saya dari dulu ingin punya coffee shop. Karena mindset saya kerja di kopi bukanlah bekerja tapi mengelola," pungkas Nandi Juliawan. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait