KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Sebanyak 32 Pengurus Anak Cabang Paguyuban Pasundan di Kuningan, Jawa Barat, resmi dikukuhkan pada Sabtu (5/8/2023). Mereka dikukuhkan langsung Ketua Cabang Paguyuban Pasundan Kuningan, Rana Suparman.
Pengukuhan disaksikan pula Ketum PB Paguyuban Pasundan Prof Dr H M Didi Turmudzi MSi, Bupati H Acep Purnama SH MH, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Kepala Kesbangpol Dr H Budi Alimudin MSi, Kepala Diskominfo Dr Wahyu Hidayah MSi. Menurut Rana Suparman, total kepengurusan di tingkat kecamatan saat ini sudah lengkap yakni 32 PAC Paguyuban Pasundan sewilayah Kuningan.
“Kita tinggal melengkapi kepengurusan tersebut di 376 desa dan kelurahan sebagai kepengurusan ranting,” tukasnya.
Dia menceritakan, Paguyuban Pasundan lahir sejak 1913, tentunya berkontribusi aktif pada lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paguyuban Pasundan memiliki perjuangan Mikukuh Pageuh pada kebudayaan Sunda yakni nyantri, nyakola, nyunda, dan nyantika.
“Selain itu, kita Ngajaga agar NKRI punya keragaman yang jelas sesuai Bhinneka Tunggal Ika. Dalam arti, menjaga bahasa dan bangsanya, hilang bahasanya maka hilang juga bangsanya, kita sedang berjuang dalam ruang itu,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, Paguyuban Pasundan akan bergerak dengan pemerintah daerah bagaimana menghidupkan kembali bahwa Sunda itu punya karakter, jati diri.
“Jangan sampai istilah Jati Kasilih ku Junti terjadi, atau bahkan memang sudah menjadi Junti semua dalam arti sudah tidak ada lagi Jati. Maka tugas kita adalah menghidupkan kembali jati-jati yang seharusnya tetap ada dan bisa menegakkan tata nilai Sunda,” terangnya.
Ia mengajak 32 PAC Paguyuban Pasundan tetap bersatu dan menjaga, agar organisasi tetap bisa memperjuangkan jati diri Bangsa. “Saya menghaturkan terima kasih kepada Ketua Umum yang telah membimbing kami, untuk tetap semangat ngajaga dan ngajago agar Ki Sunda bisa tetap nanjeur,” imbuhnya.
Sementara Ketum PB Paguyuban Pasundan Prof Dr H M Didi Turmudzi menuturkan, agar seluruh pengurus dan anggota Paguyuban Pasundan memiliki sistem pertahanan yang tak berjangka. Di antaranya melalui penguatan ekonomi kerakyatan, misal di Kuningan sendiri telah membangun 20 jenis ekonomi kerakyatan yang sudah berkembang, serta pengurus dan anggota harus menjadi juru damai dengan saling menjaga silaturahmi antara saudara dan sesama.
“Karena menjadi kewajiban warga Paguyuban Pasundan untuk mendidik keluarganya dalam membangun karakter pantang menyerah, pemberani, menjadi seorang wiraswasta dan efisiensi sebagai bagian dari sari amal ibadah kita kepada Allah SWT,” bebernya.
Terakhir Ia menyebut, jika Paguyuban Pasundan tidak hanya milik orang Sunda saja, melainkan juga milik seluruh masyarakat NKRI. Hal ini terbukti, saat Ketua Paguyuban Pasundan terpilih dari keturunan Makassar yakni Daeng Kanduruan Ardiwinata.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait