INDRAMAYU,iNewsIndramayu.id –
Kabupaten Indramayu yang terletak Provinsi Jawa Barat kini genap berusia 496 Tahun. Kabupaten yang secara geografis berada di Pesisir Pantai Utara Pulau Jawa ini, kian mengalami perubahan dengan berbagai kemajuan.
Tidak dapat dipungkiri, kemajuan Kabupaten Indramayu ini karena banyak sektor industri dan budaya yang beroperasi di wilayahnya, mulai dari sektor pertanian, perikanan, kerajinan, hingga industri Migas.
Kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu industri yang cukup banyak memberikan sumbangsih untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Indramayu, baik pembangunan terhadap Sumber Daya Manusia-nya maupun dukungan pembangunan terhadap sarana dan prasarana infrastruktur.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan Mohamad Zulkifli mengungkapkan, Kilang Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994, atau tepatnya setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995 dimana pada masa pembangunannya cukup banyak menyerap tenaga kerja lokal. Hingga kini, warga sekitar area Kilang pun banyak yang bekerja di Kilang Balongan, baik sebagai tenaga kerja Organik maupun sebagai Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) secara regular maupun saat proyek pemeliharaan maupun pengembangan kilang berlangsung.
Kemudian, lanjut Zulkifli, sebagai bentuk tanggung jawab sosial, kepada masyarakat sekitar Kilang juga diberikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR guna meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan warga. Saat ini ada 7 program TJSL yang dilaksanakan PT KPI RU VI Balongan, di antaranya adalah PESONA (Pertamina Support Orang dengan HIV/AIDS), PETA (Pemuda Tangguh Bencana), PERINTIS (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa), WIRALODRA (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah), FORDERIN (Forum Welder Indramayu), Pengembangan Taman Kehati & Mangoes Center, dan Pemberdayaan Warga Binaan LAPAS Indramayu.
Sementara, program program sebelumnya juga sdh banyak yang sudah diluncurkan seperti Pengelolaan Mangrove, Budidaya ternak, pembinaan usaha Batik dan sebagainya.
Dari sisi dukungan untuk pembangunan maupun infrastruktur jalan, Kilang Pertamina Balongan bersama unit bisnis Pertamina lainnnya yang ada di Indramayu juga baru saja menyalurkan bantuan 1.200 drum aspal yang diberikan secara bertahap, memberikan bantuan dana program bedah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), memberikan kucuran bantuan dana usaha kepada kelompok masyarakat, desa maupun lembaga-lembaga yang melakukan perbaikin fasilitas umum di daerahnya berdasarkan permohonan yang diajukan, dan sebagainya.
Dilanjutkan Zulkifli, Kilang Pertamina RU VI Balongan memiliki perhatian terhadap kelestarian lingkungan melalui program-program penanaman Mangrove yang sudah sejak lama dilakukan, seperti di daerah Karangsong, serta pesisir pantai lainnya.
Selain itu, Pertamina RU VI Balongan juga berkontribusi sebagai pembayar pajak terbesar periode Tahun 2022 di Indramayu. Total pajak yang dibayarkan sebesar Rp 353.160.666.032. Pajak ini dibayarkan oleh RU VI untuk memenuhi kewajiban Pajak Penghasilan yang terangkum dalam Pph Pasal 4 (2), 21 NE, 21 Employee, 22, 23, dan 26.
Mohamad Zulkifli berharap, keberadaan Kilang Balongan ini bukan hanya bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui BBM yang dihasilkan, namun juga secara khusus memberikan manfaat kepada warga Indramayu.
“Semoga Indramayu menjadi semakin BERMARTABAT, Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat”, tutup Zulkifli. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait