KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Puncak Gunung Ciremai menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi saat momentum tahun baru. Sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat yakni 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Ciremai menjadi lokasi favorit para pendaki saat menghabiskan malam pergantian tahun.
Tak ketinggalan, Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat juga memilih mendaki Gunung Ciremai saat momen Tahun Baru 2024. Pj Bupati ditemani langsung Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana berhasil ke puncak Ciremai.
Keberhasilan pendakian Pj Bupati hingga ke puncak Gunung Ciremai diketahui dari foto yang dibagikan melalui grup whatsapp pada Selasa (2/1). Foto tersebut memperlihatkan momen Pj Bupati bersama jajaran BPBD Kuningan yang sudah berada di puncak Gunung Ciremai.
Saat awal pendakian pada Minggu (31/1) malam, rombongan Pj Bupati berangkat melalui jalur Cadas Poleng, Ipukan Cisantana. Pendakian ke Gunung Ciremai menjadi ketertarikan sendiri bagi Pj Bupati Raden Iip Hidajat, sebab merupakan anugerah alam terindah yang menjadi bagian dari Kabupaten Kuningan.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pendakian. Melainkan menjadi semangat kolektif dalam membangun Kabupaten Kuningan, dengan sinergitas dan dukungan masyarakat,” kata Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat.
Pada kesempatan itu, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar sempat menemani rombongan Pj Bupati Kuningan ketika hendak mengawali pendakian di pos pertama. Menurutnya, menikmati malam pergantian tahun di Gunung Ciremai bisa mendapatkan sensasi luar biasa.
“Kemudian juga pengalaman baru, betapa pentingnya untuk mencintai alam dan melestarikan lingkungan. Semua harus memiliki kesadaran kolektif, bahwa kelestarian alam harus dijaga bersama-sama,” ajaknya.
Salah seorang pegiat lingkungan dari Aktivis Anak Rimba (Akar) Kuningan, Maman Mazique memberikan apresiasi kepada Pj Bupati yang melewatkan malam pergantian tahun di Gunung Ciremai. Semoga hal itu menjadi kebersamaan untuk menjaga dan merawat alam keberlanjutan di Gunung Ciremai.
Dia berpendapat, jika mendaki gunung itu memiliki keasikan tersendiri. “Jadi kalau ingin tahu apa alasan mendaki, maka cobalah untuk mendaki, maka kau akan mengerti. Ketika cinta pada alam, kita tidak hanya menerima, tetapi juga mesti memberinya dengan menjaga dan merawatnya sebagai anugerah Tuhan yang perlu lestarikan,” ungkapnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait