Waspada! Kabupaten Cirebon Darurat Bencana Hidrometeorologi

Tarjoni
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Denny Nurcahya, saat menunjukkan titik-titik rawan bencana di layar monitor BPBD. (Foto: Tarjoni)

CIREBON, iNewsIndramayu.id - Wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini berstatus darurat bencana hidrometeorologi. Status darurat ini diumumkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Denny Nurcahya, pengumuman itu sesuai dengan surat keputusan (SK) yang telah dikeluarkan Bupati Cirebon, Imron.

"Per 1 Desember 2023 sampai 1 April 2024 Kabupaten Cirebon berstatus siaga darurat bencana hidrometeorologi. Bupati yang mengeluarkan statusnya," ujar Denny, Selasa (30/1/2024).

Sehingga Kabupaten Cirebon, kata dia, berkesempatan mengeluarkan anggaran Belanja Tak Terduka (BTT) untuk persiapan jika dibutuhkan untuk menghadapi hal tersebut. 

Berbeda dengan tahun 2023 lalu, dimana BTT tidak bisa terserap lantaran Kabupaten Cirebon tidak mengeluarkan status itu. 

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Cirebon, Hendi Eko Prasetyo menjelaskan, diawal tahun 2024 ini sudah banyak kejadian di Kabupaten Cirebon. Meliputi pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang, banjir, hingga longsor. 

Akibatnya, kata dia, menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan. 

"Setidaknya BPBD mencatat ada 52 unit rumah mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan, 1 unit rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat," katanya. 

"Kemudian 250 unit rumah terendam banjir. Menyebabkan 315 Kepala Keluarga (KK) dan 934 jiwa yang terdampak bencana," sambungnya.

Ia menyebutkan, di awal tahun ini bencana dimaksud terjadi di beberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Mundu, Plered, Plumbon, hingga Greged. 

"Seperti di Kecamatan Mundu, ada angin puting beliung menyebabkan 33 unit rumah mengalami ruska ringan. Di Desa Gamel, terjadi banjir menyebabkan 45 unit rumah terendam. Hujan deras disertai angin kencang di Plered menyebabkan 1 unit rumah mengalami rusak berat," ungkapnya. 

"Kemudian di hujan deras dan angin kencang di Blok Pasanggrahan Desa Plumbon Kecamatan Plumbon mengalami keruskaan 1 unit rumah rusak sedang. Hujan sedang dan angin kencang di Greged menyebabkan atap SMPN 2 Greged ambruk," lanjutnya. 

Kemudian, lanjut Eko, Banjir di Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu, menyebabkan 160 unit rumah terendam dan tanah longsor, di wilayah Kecamatan Mundu, tepatnya di Desa Sinarancang.

Kejadian lainnya juga terkait hujan deras dan angin kencang di Desa Megu Cilik, Kecamatan Megu, menyebabkan pohon tumbang. Kemudian, hujan deras dan angin kencang di Desa Purbawinangun, Blok Cibiuk, Kecamatan Plumbon, menyebabkan 15 unit rumah mengalami rusak ringan. 

"6 unit ruko,1 unit pabrik, 1 unit gudang kayu, mengalami rusak ringan dan 10 pohon tumbang," sebutnya. 

Eko menambahkan, data kejadian di tahun 2023 tercatat sebanyak 375 kejadian. Meliputi 252 kekeringan, 38 kebakaran lahan, 29 Cuaca ekstrem, 10 tanah longsor, 1 gempa bumi, dan 45 banjir. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network