JAKARTA, iNewsIndramayu.id - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa terjadi lonjakan harga beras menjelang Bulan Suci Ramadhan 2024. Faktor-faktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri berkontribusi terhadap kenaikan harga tersebut.
Menurut Arief, salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga beras menjelang bulan puasa adalah kenaikan harga beras dunia. Saat ini, harga beras dunia telah melonjak menjadi USD670 per ton, sedangkan sebelumnya hanya sekitar USD460 per ton.
Sentimen tersebut praktis membuat harga beras diprediksi bakal melonjak jelang Puasa, mengingat Indonesia juga mendatangkan beras impor.
Berikut Okezone merangkum 5 fakta tentang harga beras terus naik sampai bulan puasa, ini penyebabnya, Sabtu (17/2/2024).
1. Harga Beras Naik Bukan Hanya di Indonesia
"Harga pangan (mahal) ini bukan cuma di Indonesia, di dunia ini semua harga sedang naik, karena biaya produksi juga sedang naik, kalau dahulu beras impor harganya USD460 per metrik ton, hari ini USD670," ujar Arief saat ditemui MNC Portal di Pasar Induk Cipinang.
Adapun di dalam negeri sendiri, beberapa variabel cost pembentuk harga dipasar juga saat ini tengah mengalami kenaikan, mulai dari harga bahan bakar untuk biaya pengiriman, harga plastik, hingga adanya kenaikan upah pekerja.
“Ini semuanya akan di adjust menjadi harga pokok produksi, kalau naik artinya harga naik tetapi yang paling penting adalah menjaga daya beli masyarakat," sambungnya.
2. Permintaan Beras Jelang Puasa Meningkat
Menurut Arief permintaan beras di pasar jelang bulan puasa hingga lebaran juga kerap mengalami peningkatan. Sehingga secara hukum permintaan dan penawaran, kondisi demikian juga kerap mengerek peningkatan harga suatu barang.
Namun demikian, ditengah adanya potensi kenaiakan harga beras yang akan mengalami kenaiakan jelang bulan puasa, Arief menilai yang paling penting adalah menjaga daya beli masyarakat agar tidak timbul permasalahan sosial yang lebih luas.
“Biasanya memang kalau orang puasa itu ya namanya orang lebaran kita juga boleh kasih kesempatan sedikit kepada pedagang agar marginnya lebih karena ada kebutuhan, biasanya memang ada keniakan," tutupnya.
3. Erick Thohir Ungkap Alasan Harga Beras Naik
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan kenaikan harga beras di Indonesia, salah satunya ialah harga pangan dunia yang juga sedang meningkat.
"Kalau harga beras melonjak itu bukan di Indonesia, di seluruh dunia. Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat," kata Erick saat meninjau ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Ia pun menyebut faktor yang menyebabkan harga pangan naik, yakni kondisi geopolitik dunia seperti perang yang terjadi di beberapa negara.
"Kenapa naik? karena tentu situasi geopolitik yang terjadi ada peperangan di beberapa negara, ada juga penjajahan di saudara kita di Gaza (Palestina), memang dinamika ini terjadi," tuturnya.
"Karena itu lah pemerintah terus hadir memberikan beberapa bantuan seperti 22 juta keluarga itu dibantu yang namanya bantuan pangan 10 kilogram itu kami terus jalankan, kalau di negara lain tidak ada," ujar Erick.
4. Pedagang Beras di Pasar Mengeluh Atas Harga Beras
Pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur mengeluh tingginya kenaikan harga beras yang terus terjadi belakangan ini. Para pedagang menilai pemerintah gagal menjaga kestabilan harga beras di pasar.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Didin mengaku menjual beras jenis premium dengan harga Rp16.500/kg, padahal pada Desember yang lalu beras tersebut masih dijualnya dengan harga sekitar Rp14.500/kg.
"Beras Bandung Rp16.500/kg, sebelumnya hanya Rp14.500 harga bulan sekitar Desember. Selama tidak diurusin saja sama pemerintah begitu aja, itu beras naik terus," ujar Didin saat ditemui MNC Portal di Pasar Induk Cipinang.
5. Naik Sangat Tinggi
Pedagang beras lain di lokasi yang sama, Yono juga mengungkapkan kekecewaan yang sama melihat harga beras di pasar yang saat ini tengah melonjak. Bahkan menurutnya kenaikan harga beras yang terjadi saat ini kali pertama yang pernah dirasakan selama berjualan beras.
"Kenaikan sekarang itu bukan terlalu tinggi, tetapi memang sudah tinggi sekali, mas. Harga tahun ini yang paling tinggi, sebelumnya belum pernah," kata Yono. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait