Kunker Dua Menteri Kabinet Merah Putih di Indramayu, Wujudkan Swasembada Pangan Nasional

Selamet Hidayat
kunjungan Kerja Menteri Kehutanan RI dan Menteri Pertanian RI dalam rangka Penanaman Serentak Agroforestri Pangan (Padi Lahan Kering dan Tanaman Produktif Kehutanan/MPTS) di Kabupaten Indramayu

INDRAMAYU,iNEWS.ID - Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni dan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, lakukan kunjungan kerja di lokasi tani jaya 4 Blok lajem Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa barat. Selasa (4/2/2025).

 

Kedatangan kedua menteri tersebut dalam rangka Penanaman Serentak Agroforestri Pangan (Padi Lahan Kering dan Tanaman Produktif Kehutanan/MPTS) di Kabupaten Indramayu.

 

Dalam keterangannya, Mentri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan dari data yang diumumkan oleh kepala badan BPS produksi di Januari 2025 naik 50% dibanding tahun lalu

 

Pada bulan Januari ini mungkin lompatan tertinggi selama kita mengenal sektor pertanian kemudian ini datanya BPS 52 bahkan 52% karena dihubungkan kemarin kemudian 51% Februari 52% Maret ini.

 

"Lompatan yang luar biasa, karena kebijakan yang tepat dan bantuan subsidi yang luar biasa, dari bapak presiden perhatian luar biasa dari beliau,"ucapnya.

 

Menurut Andi, sekarang banyak negara kekurangan pangan, ada 50 negara kekurangan pangan di dunia, kemudian saudara kita ada kelaparan 725 juta hampir 1 miliar 

 

"Indonesia ada stunting 21% bisa bayangkan saudara-saudara kita, sehingga ada pangan bergizi, ini ada stunting 21% ini cukup besar,"katanya.

 

Oleh karena itu, prioritas bahwa presiden dalam hal kita harus swasembada kalau pangan tersedia negara akan kuat, tapi kalau ketahanan pangan bermasalah negara bisa bermasalah.

 

"Ketersediaan Pupuk sudah ready dan irigasi dalam tahap pembangunan untuk mendukung para petani seluruh Indonesia,"katanya.

 

Sementara itu, dalam amanatnya Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan

memiliki komitmen yang tidak akan pernah luntur bahkan semakin membara untuk mewujudkan perintah Prabowo Subianto untuk swasembada pangan.

 

"Namun yang tersedia di kehutanan dari dulu sebenarnya sudah ada tapi tidak pernah perkuat di revitalisasi,"ucapnya.

 

Ada hutan mempunyai cadangan pangan energi dan air, namun selama ini ada potensi kehutanan yang tidak dimaksimalkan tidak di beauty life, tidak dimaksimalkan fungsinya.

 

"Oleh karena itu, ketika masuk diperintah oleh pak presiden untuk memaksimalkan fungsi hutan maka kami menemukan ada 1,1 juta hektar yang berpotensi untuk ditanam padi gogo dengan cara agroforestri,"terangnya.

 

Ini bukan membuka hutan tetapi justru merivitalisasi mereboisasi hutan yang memang sudah terdegradasi baik karena faktor alam karena kebakaran hutan atau illegal logging pada masa lalu ini sudah menjadi hamparan yang terbuka.

 

"Dengan cara agroforestri kita tanam ABK hasil hutan bukan kayu dan kemudian di sela-selanya kita tanam padi gogo jagung dan lain sebagainya sehingga nanti apa pak presiden sampaikan, bahwa hutan wajib lestari tidak ada terganggu, pada saat bersamaan pembangunan tidak boleh berhenti,"ujarnya.***

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network