MAJALENGKA - Perseteruan dualisme ditubuh DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), tengah jadi perbincangan hangat dikalangan kader-kader marhaen.
Dualisme tersebut tentu banyak dikeluhkan oleh kader-kader GMNI di setiap Cabang. Sebab, hal ini GMNI merasa sudah melenceng dari ajaran-ajaran Soekarno yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
Demikian pula seperti yang dirasakan oleh kader GMNI se-Jawa Barat. Keresahan itu terlihat pada saat DPD GMNI Jawa Barat mengadakan RAPIMDA pada Senin, (3/1/2022).
Ketua DPC GMNI Majalengka, Adi Karmuji mengatakan, dalam RAPIMDA tersebut DPC GMNI se-Jawa Barat menyepakati DPC GMNI Bandung yang menjadi Tuan Rumah Konferda ke VI DPD GMNI Jawa Barat.
Namun, jelas dia, bukan hanya perihal tuan rumah saja yang disepakati dalam RAPIMDA itu, tapi DPC GMNI se-Jawa Barat pun menyepakati untuk menjadi pelopor persatuan dalam tubuh GMNI.
"Hal ini dibuktikan dengan mengundang kedua DPP GMNI untuk menghadiri agenda Konferda DPD GMNI ke VI yang akan dilaksanakan pada hari Jumat 11 Februari 2022 di Hotel Bumi Kitri Pramuka Bandung," kata Adi dalam keterangan persnya, Rabu (16/2/2022).
Dijelaskan dia, dari kedua DPP GMNI yang diundang hanya satu ketua umum yang menghadiri pembukaan Konferda tersebut, yakni Ketua Imanuel Cahyadi, Sekjen Soejari Somar dan beberapa pengurusnya.
Sedangkan, lanjut dia, dari pihak Arjuna hanya diwakilkan oleh Wakil ketua Bidang Kajian perundang-undangan, yakni Dody Nugraha dan Wahyu Khanoris (Bendahara Umum sekaligus Ketua DPD GmnI Jawa Barat).
Adapun peserta Konferda yang hadir pada saat pembukaan sebanyak 18 DPC GMNI definitif dan 2 DPC GMNI Karteker, dan pembukaan Konferda tersebut dihadiri pula oleh alumni GMNI Jawa Barat, Hendra dan beberapa alumni lain.
"Konferda tersebut dibuka Oleh Bung Pamriadi sebagai alumni GMNI Jawa Barat. Namun, bagi kami ketidak hadirannya ketua umum Bung Arjuna bukanlah persoalan, karena sudah ada perwakilan DPP-nya yang hadir diacara pembukaan Konferda, yang mana itu tidak menyurutkan semangat persatuan kami," papar dia.
Namun mirisnya, kata dia, DPD GMNI Jawa Barat tidak mampu memanage KONFERDA tersebut dengan baik, dari mulai hal yang sangat kecil misalnya izin acara dari pihak Polres tidak keluar.
"Mereka tidak mampu mempersiapkan hal sepele tersebut. Sehingga DPC GMNI yang hadir dilokasipun terbengkalai berjam-jam, sampai beberapa DPC meninggalkan lokasi yang telah ditentukan," jelas dia.
Walapun demikian, lanjut dia, DPC GMNI Majalengka masih tetap semangat untuk mewujudkan Narasi persatuan yang telah di sepakati di dalam Rapimda.
"Hingga pada hari sabtu tanggal 12 Februari DPD GMNI Jawa Barat menyuruh kami untuk pindah lokasi konferda ke Alam Sentosa Ekowisata dan Budaya yang beralamat di jalan Pasir Impun, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung," kata dia.
Setelah di lokasi itu, DPC GMNI yang hadir terus mendesak DPD GMNI Jawa Barat untuk mengkoordinir DPC GMNI yang meninggalkan arena untuk kembali menghadiri acara Konferda dan membuka persidangan dengan harapan acara Konferda bisa berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Namun lagi-lagi, kata dia, DPD GMNI Jawa Barat tidak mampu menyelesaikannya dengan baik. Sehingga peserta Konferda harus menunggu sampai berhari-hari.
"Entah apa masalahnya, DPD GMNI Jawa Barat masih saja tidak membuka persidangan dan DPC yang telah meninggalkan tidak kembali ke lokasi Konferda," ucapnya.
"Kami yang hadir dari hari pertama berspekulasi bahwa semua ini hanya permainan DPD GMNI Jawa Barat saja, yang tak lain ini adalah efek dari hasil kongres DPP GMNI di waktu silam, atau mungkin ada efek lainnya?," sambung dia.
Sampai pada akhirnya, jelas dia, tidak ada kejelasan tentang Konferda tersebut, dan DPD GMNI Jawa Barat menunda Konferda dengan waktu yang tidak bisa di tentukan tanpa melalui persidangan.
"Lantas bagaimana dengan narasi persatuan yang selalu digaungkan oleh DPD GMNI Jawa Barat dan DPC GMNI se-Jawa barat ini?. Apakah hanya slogan?," singgungnya.
"Kami DPC GMNI Majalengka akan terus berjuang untuk terus mendorong DPD dan DPC GMNI se-Jawa Barat bersatu sesuai dengan yang telah diajarkan Founding father kita," pungkasnya. ***
Editor : Erick Disy Darmawan
Artikel Terkait