Penyebab dari belum maksimalnya debit air tersebut karena masih berlangsung kegiatan Rentang Irigation Modern System (RIMS) di saluran tersier. Kemudian juga ditemukannya Bendung Karet Waledan yang rusak.
“Dengan adanya beberapa kegiatan tersebut, sesuai keinginan Bupati dan Petani Indramayu maka BBWS harus menjamin ketersediaan air dan dilakukan secara kontinu,” kata Sugeng.
Sementara Sekda Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman mengatakan, Indramayu memiliki peran sangat penting bagi Provinsi Jabar dan Nasional sebagai lumbung pangan Nasional. Pihaknya siap mesupport untuk peningkatan produksi padi menjadi 1,8 juta ton pada tahun 2024 ini. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait