INDRAMAYU, iNews.id - Imbas video viral terkait dugaan adanya pungutan liar (pungli) di Pasar Sandang Jatibarang Indramayu, polisi mengamankan sebanyak 16 orang untuk dilakukan pembinaan di Makopolres Indramayu.
Razia gabungan yang melibatkan unsur TNI, Polri, dan Satpol PP tersebut, menyasar kepada para premanisme dan pelaku pungli yang berada di lingkungan Kecamatan Jatibarang.
Penindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap laporan masyarakat di media sosial terkait praktik premanisme, yang meresahkan pedagang di area Pasar Sandang Jatibarang pada Minggu (11/5/2025).
Menurut Kapolsek Jatibarang, Kompol Darli, sebanyak 16 orang berhasil diamankan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Jatibarang, dan selanjutnya dibawa ke Mapolres Indramayu untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut.
Terkait keterlibatannya salah satu oknum ormas dalam pungli tersebut, masih didalami oleh pihak kepolisian, namun menurut keterangan oknum ormas tersebut sudah tidak aktif lagi berorganisasi.
"Dari hasil penyelidikan, mungkin kita akan dibagi apakah di antara yang sekarang tertangani 16 orang tersebut apakah ada masuk siber pungli atau tidak? Apabila ada, kita akan proses secara hukum," katanya kepada media, Rabu (14/5/2025).
Sementara itu, Kepala Desa Jatibarang, Agus Darmawan, mengatakan video yang viral terkait pungli di medsos tersebut sangatlah berlebihan karena terdapat 30 pungutan, padahal hanya beberapa saja.
"Ternyata dikumpulkan itu, saya rasa di bawah 10 pungutan. Tapi itu pun semuanya pungutan pihak desa tidak mengetahui sama sekali, itu bergerak sendiri-sendiri, dan desa cuma hanya ada pungutan dari warga masyarakat yaitu perwakilan dari RW dan juga Linmas, itu ada. Di luar daripada itu, itu saya tidak mengetahui," katanya.
Menurut dia, ada pengurus lama yang tidak ada kontribusi dengan warga masyarakat, sudah diberhentikan, kemudian diganti dengan yang dipilih oleh RT dan RW. Namun, ternyata pengurus lama tidak mau berhenti, bahkan menggunakan karcis mengatasnamakan ormas. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
