Casiman, Pelukis Kelir Indramayu yang 30 Tahun Jaga Seni Sandiwara Tetap Hidup

Wahyu Topami
Casiman, pelukis kelir sandiwara asal Desa Larangan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Senin, 15 September 2025. (Foto: iNewsIndramayu.id/Wahyu Topami)

INDRAMAYU,iNewsIndramayu.id – Di balik megahnya panggung sandiwara tradisional, ada sosok yang bekerja dalam diam, menciptakan latar cerita melalui goresan kuas di atas kain. Sosok itu adalah Casiman, pelukis kelir asal Desa Larangan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu yang telah berkarya selama lebih dari tiga dekade.

Casiman memulai perjalanannya sebagai pelukis pada tahun 1994. Sejak awal, ia langsung berkonsentrasi pada seni melukis khusus untuk pertunjukan sandiwara tradisional.

“Saya mulai melukis tahun 1994, dan sejak itu sudah melukis untuk kebutuhan sandiwara,” ujarnya saat ditemui di bengkel seninya, Senin, 15 September 2025.

Di masa awal, lukisan yang ia buat berukuran standar 6 meter x 3 meter, sesuai kebutuhan panggung sandiwara.

“Ukuran standar biasanya 6 x 3 meter,” kata Casiman.

Selain melukis kelir, ia juga berkarya di bidang seni lain, seperti membuat patung replika.

“Selain melukis, saya juga membuat patung replika. Namanya juga orang seni,” tambahnya.

Karyanya kini tersebar di berbagai grup sandiwara yang ada di Cirebon, Indramayu, hingga daerah lain di pesisir utara Jawa Barat.

“Sandiwara yang saya garap kebanyakan dari Cirebon dan Indramayu, hampir ke seluruh daerah,” jelasnya.

Meski bekerja di balik layar, Casiman merasa bangga karena kelir yang ia lukis menjadi bagian penting dari cerita yang ditampilkan. Namun, di balik kebanggaan itu, ia juga merasakan kesedihan karena seni sandiwara semakin sepi peminat.

“Kalau tidak ada yang melestarikan, budaya ini bisa hilang,” ucapnya.

Kini, Casiman tengah merencanakan karya baru yang tidak hanya untuk panggung sandiwara, tetapi juga untuk dipamerkan di galeri seni.

“Saya sedang merencanakan karya untuk galeri, ukurannya bervariasi, tidak seperti layar sandiwara yang besar,” pungkasnya.

Bagi Casiman, setiap goresan pada kelir bukan sekadar lukisan, melainkan bagian dari cerita yang menjaga seni sandiwara tetap hidup. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network