Jembatan Talang Kombo, Saksi Bisu Sejarah dan Mobilitas Warga Indramayu

Wahyu Topami
Potret Jembatan Talang Kombo di Desa Kombo, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. (Foto: iNewsIndramayu.id/Wahyu Topami)

Selain sebagai jalur penyeberangan, posisi jembatan di area persawahan menunjukkan bahwa dulu ia juga berfungsi dalam sistem irigasi kolonial, yang menjadi prioritas utama pemerintah Hindia Belanda.

Talang Kombo menjadi penghubung utama antara dua kecamatan, mempersingkat waktu tempuh perjalanan bagi warga. Setiap hari, jembatan ini dilintasi ratusan pengguna, mulai dari petani yang membawa hasil panen, pedagang, hingga pelajar yang menuju sekolah.

“Kalau jembatan ini putus, wah, putus juga akses ekonomi kami. Kami harus memutar jauh sekali, bisa dua kali lipat waktunya,” keluh Jamal.

Keberadaan jembatan ini menjadikan Desa Kombo sebagai titik sentral mobilitas di Indramayu bagian selatan. Putusnya jembatan akan berdampak langsung pada kelancaran distribusi hasil pertanian dan perekonomian warga.

Meski Talang Kombo tetap berdiri kokoh, usia tua membuatnya membutuhkan perhatian ekstra. Warga berharap pemerintah daerah terus melakukan perawatan rutin agar jembatan ini tetap aman digunakan sekaligus terjaga nilai sejarahnya.

"Kami bangga punya jembatan tua yang kuat ini, tapi perawatan harus terus dilakukan. Kami ingin anak cucu kami juga bisa melihat bukti sejarah ini, sekaligus memanfaatkannya untuk hidup sehari-hari,” pungkas Jamal. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network