INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMA Negeri 1 Bongas, Kabupaten Indramayu, Jumat, 24 Oktober 2025. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap proyek rehabilitasi sekolah yang tengah dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp2,3 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam keterangannya, Ono menegaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari komitmen antara DPRD dan Gubernur Jawa Barat untuk memastikan seluruh pembangunan berjalan sesuai rencana, tepat mutu, dan transparan.
“Kunjungan kali ini terkait dengan pengawasan ya. Karena Gubernur dan DPRD sepakat bagaimana pembangunan di Jawa Barat berjalan dengan baik,” ujar Ono.
Ia menjelaskan, tahun ini Pemprov Jabar fokus pada rehabilitasi berbagai sekolah, termasuk pembangunan ruang kelas baru dan perbaikan fasilitas pendidikan yang terdampak bencana. SMA Negeri 1 Bongas menjadi salah satu sekolah yang direhabilitasi akibat kondisi bangunan yang rusak parah.
“Dulu tanahnya labil karena diuruk dari sawah dan belum padat. Lalu dibangun dengan konstruksi yang tidak disesuaikan, akhirnya setelah 10 tahun retak-retak dan berbahaya. Alhamdulillah sekarang dialokasikan Rp2,3 miliar untuk perbaikan,” jelasnya.
Ono juga menanggapi pemberitaan media yang menyebut adanya dugaan penyimpangan spesifikasi dan masalah upah pekerja. Ia menegaskan bahwa DPRD ingin memastikan semua proses pembangunan dilakukan secara profesional dan terbuka.
“Kalaupun ada yang tidak baik, ada konsultan pengawas, ada Dinas Pendidikan, ada Inspektorat, ada kepolisian, ada kejaksaan, ada KPK. Informasi ini harus lengkap supaya kita bisa memastikan perencanaan sampai hasilnya berjalan baik,” katanya.
Politisi asal Indramayu itu menambahkan, pengawasan pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pemerintah, tetapi juga masyarakat dan media.
“Pengawasan bukan hanya tugas DPRD, tapi juga aparat penegak hukum dan masyarakat. Teman-teman media di Jawa Barat, khususnya di Indramayu, silakan ikut mengawasi program infrastruktur agar tepat sasaran,” tegasnya.
Dalam sidak tersebut, Ono menemukan beberapa catatan penting, seperti adanya perubahan desain bangunan dan penyesuaian fasilitas sekolah. Ia meminta agar kepala sekolah dan komite dilibatkan secara aktif dalam proses pembangunan.
“User-nya harus dilibatkan. Kalau sekolah berarti kepala sekolah, guru, komite itu harus dilibatkan. Supaya ada deteksi dini kalau pekerjaan tidak sesuai spesifikasi,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya transparansi antara kontraktor dan pihak sekolah.
"Kepala sekolah harus memegang gambar dan RAB supaya bisa ikut mengawasi. Ini untuk memastikan proyek benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Ono.
Dengan tegas, Ono menutup sidak tersebut dengan pesan agar pembangunan sekolah di seluruh Jawa Barat dilakukan secara transparan, efisien, dan berpihak pada kualitas pendidikan.
"Kita ingin pastikan seluruh pembangunan di Jawa Barat berjalan dengan baik, dengan kualitas yang baik pula,” pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
