INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Penutupan kategori thrifting oleh aplikasi marketplace membuat pedagang pakaian preloved di Indramayu kehilangan etalase digital yang selama ini menjadi sumber pemasukan terbesar, Jumat, 7 November 2025.
Sejak Shopee memblokir akses, pedagang thrifting tidak hanya kehilangan pembeli, tetapi juga kehilangan jalur distribusi yang selama bertahun-tahun menjadi andalan.
“Di online juga sudah terblokir dari aplikasi Shopee,” ujar pemilik Thrifting Scout Store, Fajar Isda Maulana.
Fajar menyebut 50–70 persen pembeli biasanya datang dari marketplace. Setelah pemblokiran, penjualan nyaris berhenti. Ia juga khawatir platform marketplace lain mengikuti langkah serupa.
“Penjualan juga di offline agak menurun,” katanya.
Padahal, para pedagang mengaku tidak melanggar aturan platform. Mereka hanya terbentur kebijakan pemerintah yang menyasar impor pakaian bekas, sehingga otomatis memengaruhi sistem kurasi marketplace.
Dengan hilangnya akses digital, ruang gerak UMKM thrifting kian terbatas. Pemasukan menurun drastis, sementara biaya hidup dan kebutuhan keluarga tetap berjalan seperti biasa. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
