Bupati Nina: Cegah Penyusup Paham Radikal, Periksa Kos-kosan

INDRAMAYU - Ratusan minuman beralkohol (Mihol) dan Minuman Keras berhasil disita jajaran petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PPdan Damkar) Kabupaten Indramayu.

Jajaran petugas Satpol-PP Damkar Kabupaten Indramayu berhasil menyita ratusan mihol atau miras hasil operasi razia pengamanan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 di sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu. 

Baca Juga

Sosialisasi 4 Pillar Kebangsaaan, Daniel Mutaqien Ajak Warga Jaga Kehidupan Bertoleransi

Satpol-PP Damkar Kabupaten Indramayu telah menargetkan 3 kecamatan seperti Lohbener, Jatibarang dan Indramayu menjadi sasaran razia mihol atau miras setelah ditemui kecurigaan dari petugas.

Termasuk keberadaan Kafe, toko kelontong dan warung tertentu tak luput dari pemeriksaan. Hasilnya, hanya hitungan jam petugas Satpol PP berhasil menyita sedikitnya 700 botol miras lebih. 

Kepala Satpol-PP Damkar Indramayu Teguh Budiarso, mengatakan razia tersebut digelar sebagai langkah menekan peredaran miras dan penyakit masyarakat (pekat). 

Baca Juga

Meriah! Puluhan Ribu Pendukung Hadiri Kampanye Akbar Nina Agustina-Tobroni di Indramayu

"Sesuai perintah ibu bupati, kami lakukan razia miras secara terus menerus," kata Teguh, Rabu, 28 Desember 2022. 

Hal sama disampaikan Bupati Indramayu Nina Agustina, bahwa dengan penyitaan ratusan mihol tersebut telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan lokasi kos-kosan di seluruh wilayah. 

Bupati Nina Agustina menegaskan, langkag tersebut untuk mencegah adanya penghuni kos penyusup paham radikal. Tujuan lain, untuk menekan angka penyakit masyarakat. 

Baca Juga

Kampanye Akbar, Pasangan Nina Agustina-Tobroni Ajak Masyarakat Indramayu Lanjutkan Pembangunan

"Belum lama ada peristiwa bom Polsek Astanaanyar. Momen nataru juga harus jadi perhatian kita semua. Makanya saya perintahkan jajaran untuk memeriksa kos-kosan," tandas Nina.

Oleh karenanya, kata Nina, seluruh jajaran mulai kecamatan hingga desa agar melakukan pengawasan ketat kewilayahan.
 

Editor : Mohamad Taufik