get app
inews
Aa Read Next : Selamatkan Generasi Bangsa, Penanganan Stunting Jadi Program Unggulan Kesira Jabar

Polisi Dalami Kasus Pembobolan Bank di Kuningan

Senin, 02 Januari 2023 | 14:50 WIB
header img
pihak kepolisian saat memberikan keterangan pers

KUNINGAN, iNewsIndramayu.id – Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami kasus pembobolan bank di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (2/1/2023). Atas kejadian ini, pihak bank mengalami kerugian berkisar di angka Rp 19 juta.

Sebab pembobol bank tidak berhasil mengambil uang tunai yang berada di dalam brankas. Lokasi kejadian sendiri menimpa Kantor BRI Unit Mandirancan, Kuningan pada Jumat (30/12/2022) lalu.

“Kita masih dalam penyelidikan, terkait adanya pencurian dengan kekerasan di BRI. Petugas langsung melakukan penyelidikan, kemudian pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” kata Kapolres Kuningan, AKBP Dhany Aryanda melalui Kasat Reskrim AKP M Hafid Firmansyah kepada awak media.

Saat ditanya soal jumlah pelaku yang melakukan aksi pencurian apakah sebanyak 4 orang, Ia menyebut, hingga kini petugas masih terus bekerja. Penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan masih tengah dilakukan.

“Soal itu kita masih melakukan pendalaman. Pemeriksaan masih berlangsung, beri kami waktu untuk menjelaskan kepastian perkembangan kasus,” ujarnya.

Apabila ada perkembangan kasus tersebut, Ia mengaku, akan segera memberikan informasinya kepada awak media. “Jadi sementara ini kita masih pemeriksaan. Nanti akan kami sampaikan jika ada perkembangan lain,” imbuhnya.

Kaitan dengan kerugian yang dialami pihak perbankan, pihaknya menyebutkan, jumlah kerugian itu ditaksir sebanyak Rp 15 juta hingga Rp 19 juta. Adapun kerugian itu akibat pelaku menggasak barang elektronik seperti laptop.

“Iya laptop, tapi kita masih mendalami,” tukasnya.

Apakah satpam bank juga mengalami penyekapan saat aksi pencurian berlangsung, lagi-lagi pihaknya belum bisa memastikan. “Nah itu juga masih melakukan pemeriksaan. Kalau nanti pemeriksaan sudah selesai, nanti kita kabarkan lagi,” terangnya.

Pihaknya mengimbau, agar masyarakat tetap waspada terhadap tindak pidana kejahatan. Petugas akan tetap siaga demi memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

Sementara selama tahun 2022, pihaknya telah menangani sebanyak 277 kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan ketimbang tahun 2021 hanya 230 kasus.

“Ada 4 kasus yang menonjol selama tahun 2022. Beberapa di antaranya ditemukan mayat di tempat kost, penyalahgunaan bahan bakar solar bersubsidi, penyalahgunaan bahan bakar gas bersubsidi, dan kasus kekerasan anak di bawah umur yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” pungkasnya.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut