KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Pencarian terhadap korban hanyut seorang perempuan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, selama 7 hari tidak menemukan hasil. Sesuai dengan SOP yang ada, maka pencarian dihentikan karena sudah berjalan selama waktu yang ditentukan.
Padahal tim gabungan dikerahkan untuk menyisir lokasi kejadian di sepanjang Sungai Sisinduk Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kuningan. Namun korban tak kunjung ditemukan oleh Tim ESAR, meski sudah menyisir sepanjang aliran sungai.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana meminta maaf kepada pihak keluarga korban hanyut di Sungai Sisinduk, Desa Cipakem. Hal ini dilakukan, usai operasi ESAR yang dilakukan tim gabungan selama sepekan tak menunjukkan hasil.
“Kami mohon maaf dan mohon ijin Pak, kami pamit. Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik, kami sudah berupaya yang terbaik,” kata Indra Bayu Permana seperti unggahan di medsos pribadinya, Selasa (14/3/2023).
Dia menjelaskan, hari terakhir proses pencarian dilakukan mulai dari titik muara sungai yakni pertemuan Sungai Sisinduk dengan Cisrigading. Operasi ESAR memulai start dengan tim susur sungai di bantaran kanan dan kiri sungai melalui metode Body Rafting.
“Tim terdiri dari 24 orang merupakan gabungan unsur BPBD, Basarnas, dan relawan melakukan penyisiran kembali dari muara sungai Sisinduk, pertemuan sungai Sisinduk-Cisrigading. Penyisiran daerah bantaran sungai dilakukan sampai ke Leuwi Tonjong, Desa Cipakem,” ungkapnya.
Menurutnya, proses pencarian hari ketujuh menandai dihentikan operasi ESAR, sesuai dengan SOP batas Operasi Pencarian dan Pertolongan yang disepakati. “Korban/survivor dinyatakan tidak ditemukan selama Operasi ESAR dilaksanakan selama 7 hari,” tukasnya.
Atas peristiwa korban hanyut yang terjadi dua kali dalam sebulan terakhir ini, Kepala BPBD Kuningan mengimbau, agar masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai, untuk lebih waspada saat berkegiatan keseharian yang masih biasa dilakukan di sekitar sungai. Sebab sebagian warga itu masih banyak yang memanfaatkan air sungai untuk kegiatan keseharian mereka.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto