INDRAMAYU,iNewsIndramayu.id - Bupati Indramayu Nina Agustina langsung melakukan gerak cepat dan berkoordinasi dengan jajarannya, setelah menerima informasi puluhan tenaga kerja asal Indramayu terlantar di proyek PLTU Morowali Sulawesi Tengah. Gerak cepat difokuskan dengan segera memulangkan 56 pekerja asal Indramayu yang masih berada di PLTU Morowali.
Bupati Nina menyampaikan, kondisi ini karena perwakilan pekerja yang ada di Morowali berkomunikasi intens melalui WhatsApp dengan orang nomor satu di Indramayu. Bupati Nina langsung meminta Kasat Pol PP Teguh Budiarso dan Kadis Tenaga Kerja Erpin Marpinda, untuk melakukan pengecekan terhadap informasi dan video yang dikirimkan langsung dari Morowali.
"Biar bagaimana pun, mereka itu adalah warga saya. Harus segera kita selamatkan," kata Bupati Nina Agustina dalam keterangan persnya, belum lama ini.
Nina pun langsung berkoordinasi dengan Baznas Kabupaten Indramayu, agar mereka tidak kelaparan dan dapat bertahan di daerah orang.
Kasat Pol PP Indramayu, Teguh Budiarso mengatakan, sudah melakukan pengecekan dan melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja setempat, bahwa masih ada 56 orang tenaga kerja asal Indramayu yang minta untuk segera dipulangkan ke kampung halaman.
Total ada 117 pekerja asal Indramayu yang diberangkatkan oleh PT BB, selaku kontraktor untuk dipekerjakan sebagai pekerja di proyek PLTU Morowali. Selama bekerja, mereka belum mendapatkan gaji yang diberikan oleh pihak kontraktor tanpa alasan yang jelas.
Mereka memilih mengadu ke polsek setempat dan pihak terkait, namun tidak ada hasil yang memuaskan. Tidak adanya kejelasan, para pekerja memilih pulang ke Indramayu dengan cara menunggu kiriman uang dari keluarga.
Sebagian lagi memilih bekerja di kontraktor lain, agar bisa mendapatkan uang untuk membeli tiket pesawat pulang dan makan selama di Morowali. Setelah dilakukan koordinasi dengan bebagai pihak, pekerja proyek telantar asal Indramayu pulang ke kampung halaman.
Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Indramayu melakukan penjemputan kepada seluruh pekerja asal Indramayu yang telantar pada proyek PLTU Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penjemputan yang dilakukan Disnaker Indramayu berlangsung di Bandara Soekarno Hatta.
Terlantarnya pekerja proyek tersebut, diakibatkan tidak digajinya selama dua bulan oleh pihak kontraktor. Sehingga menyebabkan kesulitan dalam memenuhi biaya kehidupan sehari-hari selama merantau.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh para pekerja, salah satunya dengan mengirimkan video bantuan berupa permintaan perlindungan dan pertolongan kepada Bupati Nina. Menanggapi hal tersebut, Bupati Nina segera memerintahkan dinas terkait untuk segera menindaklanjutinya sehingga mereka dapat segera dibantu.
Kepala Disnaker Indramayu, Erpin Marpinda menuturkan, setelah menerima instruksi dari Bupati Nina dan menerima pengaduan tidak hanya dari para pekerja namun juga dari pihak keluarga pekerja.
Pihak Disnaker dengan segera melakukan penghimpunan data dan informasi, guna menyusun langkah yang harus ditempuh. Sekaligus berkoordinasi dengan Disnakertrans Jabar dan Sulteng, sehingga para pekerja berhasil dipulangkan.
“Begitu Ibu Bupati meginstruksikan, kami langsung menghimpun berbagai data dan berkoordinasi. Alhamdulilllah, pukul 02.00 dini hari tadi telah dilakukan penjemputan terhadap 15 pekerja tersebut, dan saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke Indramayu,” ungkapnya.
Sementara itu, pekerja yang saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halaman mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nina dan Pemkab Indramayu, yang telah dengan sigap mengambil langkah sehingga mereka dapat kembali pulang ke Indramayu.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto