get app
inews
Aa Text
Read Next : Jarak dan Akses Jadi Kendala, Anggota DPRD Jabar Soroti Kebijakan Masuk Sekolah Lebih Pagi

Bantu Ekonomi Petani, Belasan Gapoktan di Cirebon Bentuk Korporasi Petani

Sabtu, 29 April 2023 | 16:50 WIB
header img
Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji saat menghadiri rapat pembentukan korporasi petani di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Foto: Joni

CIREBON,iNewsIndramayu.id – Belasan desa yang terdapat di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membentuk korporasi petani. Korporasi ini merupakan gabungan dari para kelompok tani maupun pemdes, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat petani.

Diharapkan, pembentukan korporasi petani menjadi solusi dalam mengatasi beragam persoalan yang dihadapi para petani. Misalnya saja soal gagal tanam akibat banjir, ketersediaan pupuk, dan masalah harga jual gabah rendah ketika panen raya berlangsung.

“Membentuk sebuah korporasi, yang mana korporasi ini adalah wadah daripada para petani yang selama ini banyak mengalami kesulitan,” kata Kepala Desa Gegesik Wetan, Ghofari dalam keterangan persnya, Sabtu (29/4/2023).

Sebagai kawasan lumbung padi dengan luas lahan 5.300 hektare, Ia menyebut, bukan persoalan mudah untuk dapat menyatukan visi para petani se Kecamatan Gegesik. Sehingga diperlukan pula keseriusan dan kerja sama yang baik.

“Korporasi adalah sebuah wadah yang memang pembentukan ini harus melewati beberapa tahapan-tahapan. Yakni di antaranya izin dari dinas dan Kementerian Pertanian,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini ada 12 desa dari Kecamatan Gegesik dan 1 desa dari Kecamatan Kaliwedi, yakni Desa Guwa Lor yang sudah bergabung dalam pembentukan korporasi petani. Sedangkan beberapa desa dari 8 desa dari Kecamatan Kaliwedi sedang berproses untuk bergabung ke korporasi.

“Target kami, bahwa bisa mengatasi kesulitan-kesulitan petani terkait dengan masalah subsidi pupuk. Nah ini yang masih menjadi bagaimana nanti dengan adanya korporasi ini, kita mencari alternatif-alternatif lain sebagai pendukung pupuk,” terangnya.

Sementara Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji menuturkan, korporasi petani merupakan salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi petani. Korporasi patani dibentuk dari, oleh, dan untuk petani.

“Konsepnya yakni tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2022-2024. Mengembangkan model bisnis melalui konsolidasi petani, kelembagaan dan manajemen usaha. Ada 3 masalah yang kami sampaikan di dalam pertanian, dalam tanda petik bisa diatasi didalam korporasi petani,” ujarnya.

Dia mengaku diberi target oleh Bappenas sekitar 100 korporasi petani untuk Ditjen Tanaman Pangan Kementan. Sampai dengan saat ini, baru terbentuk sekitar 48 korporasi petani di Indonesia.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut