KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – BPBD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam mencegah terjadinya karhutla di kawasan Gunung Ciremai. Hal ini menyusul adanya fenomena El Nino saat musim kemarau sekarang, Jumat (26/5/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, menuturkan, sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi potensi kekeringan dan kebakaran hutan pada tahun ini telah disiapkan. Berdasarkan informasi BMKG, fenomena El Nino memiliki potensi untuk memicu kekeringan pada musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Kuningan.
“Fenomena El Nino dapat menyebabkan gelombang panas yang berpotensi memicu kebakaran di lahan dan hutan. Oleh karena itu, BPBD Kuningan telah mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan undang-undang dan regulasi yang berlaku,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai TNGC hingga komunitas peduli lingkungan guna menghadapi potensi karhutla di Gunung Ciremai. Termasuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan serta langkah-langkah lain menghadapi kekeringan, kekurangan air bersih, dan karhutla.
Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di Kawasan TNGC bakal semakin ditingkatkan. Yakni dengan langkah-langkah antisipatif seperti pembuatan sekat bakar sepanjang 82 kilometer telah berhasil dipelihara pihak BTNGC, menjadikan jalur-jalur rawan kebakaran lebih terjaga.
“Kepentingan utama pemeliharaan sekat bakar untuk meningkatkan aksesibilitas dan patroli, serta meminimalisir upaya pembakaran hutan dan lahan yang disengaja oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Indra Bayu.
Pihaknya juga bakal mengadakan simulasi dan upaya pemadaman api, di antaranya melalui kemping bagi relawan peduli api dan masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap kebakaran hutan dan lahan. Peserta akan diberikan edukasi dan peningkatan keterampilan dalam menanggulangi kebakaran hutan.
“Tujuannya adalah agar masyarakat lebih siap dan terlatih dalam merespon situasi darurat yang berkaitan dengan kebakaran. Jadi simulasi penanggulangan kebakaran hutan akan segera digelar di lokasi yang memiliki titik rawan kebakaran,” ucapnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, pembentukan simpul-simpul relawan masyarakat peduli terhadap kebakaran hutan juga menjadi fokus utama. Koordinasi lintas sektoral dilakukan dengan melibatkan TNI-POLRI, Damkar Satpol PP Kuningan, dan pihak terkait lain.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto