get app
inews
Aa Text
Read Next : PDI Perjuangan Jabar Siap Menangkan Satu Putaran Pasangan Ganjar-Mahfud

Melihat Tradisi ‘Ngobeng Balong’ di Kuningan, Warga Berebut Tangkap Ikan di Situ Cimalongpong

Minggu, 18 Juni 2023 | 21:11 WIB
header img
Ratusan warga di Kuningan, Jawa Barat, berebut menangkap ikan di sebuah situ (danau) ­cukup besar bernama Situ Cimalongpong. Foto: Andri

KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Ratusan warga di Kuningan, Jawa Barat, berebut menangkap ikan di sebuah situ (danau) ­cukup besar bernama Situ Cimalongpong. Keseruan terlihat, saat warga beramai-ramai turun ke danau untuk menangkap ikan dengan tangan kosong maupun alat seser ikan.

Tradisi tersebut dikenal oleh warga setempat dengan sebutan Ngobeng Balong. Yakni sebuah tradisi dengan menangkap ikan di danau secara bersama-sama.

Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda berkesempatan datang langsung untuk melihat dan memberikan semangat kepada warga. Sebab Ngobeng Balong memang sebuah tradisi warga yang perlu untuk tetap dilestarikan.

“Inti dari tradisi ini adalah mengikat tali silaturahmi antar-warga, sekaligus sebagai media komunikasi di samping memberikan hiburan. Tradisi ngobeng Balong merupakan kegiatan yang menjadi kebiasaan masyarakat di Kelurahan Ciporang, ini menjadi sebuah bukti, bahwa di Kuningan rasa gotong royong itu masih terjaga,” ujarnya.

Dirinya merasa senang melihat kemeriahan tersebut. Di mana, warga yang turun ke danau saling berebut menangkap ikan dengan penuh suka cita dan canda tawa.

“Saya senang bisa hadir menyaksikan Ngobeng Balong, melihat masyarakat yang ceria, sehat dan guyub. Semoga  dengan kekompakan masyarakat, bisa mewujudkan Kabupaten Kuningan yang lebih maju lagi,” imbuhnya.

Sementara Lurah Ciporang, Dadan Sudiana menambahkan, Ngobeng Balong merupakan tradisi masyarakat Kelurahan Ciporang sejak lama dan turun-temurun. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil ikan yang ditebar masyarakat, sekaligus sebagai wahana silaturahmi.

“Ini merupakan pesta rakyat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan, turun ke kolam untuk menangkap ikan. Tradisi ini adalah pesta rakyat, sekaligus hiburan bagi warga,” terangnya.

Meski warga saling berebut menangkap ikan, lanjutnya, namun pada akhirnya setiap warga akan mendapat ikan. Yakni baik yang menangkap ikan maupun yang hanya menyaksikan.

“Karena ini bukan lomba, jadi setiap warga akan kebagian ikan. Karena inti dari tradisi ini adalah kebersamaan dan persaudaraan,” tutupnya.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut