KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Petani milenial di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kini tengah mengembangkan budidaya melon premium melalui metode teknologi hidroponik Jepang. Hal ini merupakan respon atas 12 program Gerbang Desa yang diluncurkan Pemprov Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Petani muda tersebut tergabung dalam e-QuaNik Agri Nusantara. Kelompok petani muda (Gen Z Farmer) e-QuaNik Agri Nusantara berdomisili di Desa Hantara, Kecamatan Hantara, Kuningan.
“Ini semata pandangan kami untuk mempersiapkan generasi muda desa dalam menyambut tantangan kemajuan teknologi dalam segala aspek. Kelompok petani muda didirikan atas 5 dasar pandangan hidup, 5 dasar tantangan pasar, dan memegang 4 pilar mutu utama yang dihasilkan,” kata Leader e-QuaNik Agri Nusantara, Kang Pipin dalam keterangan rilisnya, Rabu (20/12).
Menurutnya, kelompok Agribisnis berbasis Agri-Technology yang berbasis teknologi 4.0 menjadi jawaban, atas tantangan pasar Ekonomi Digital untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Adapun program unggulan yang menjadi uji coba dan master proyek dari e-QuaNik Agri Nusantara di tahun ini, yakni budidaya Melon Premium menggunakan Teknologi Hidroponik Jepang.
“e-QuaNik Agri Nusantara telah berhasil melakukan uji coba pendekatan dan penerapan teknologi tepat guna, yang diambil dan dipelajari dari sistem teknologi hidroponik para petani modern (smart farming) di Jepang sebagai salah satu negara penghasil melon-melon premium terbaik di dunia,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pemanfaatan lahan sempit untuk menciptakan produktifitas hasil yang maksimal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, biaya produksi yang rendah, serta mudah dalam pelaksanaan adalah salah satu konsen utama dalam memilih teknologi yang diterapkan. Kemudian komoditas apa yang harus ditanam, sehingga kelak nanti ilmu yang dimiliki atas hasil riset akan ditularkan kepada masyarakat Kuningan.
“Tentu ini dalam upaya membantu menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, yang menghasilkan economy value dengan output happy life bagi pelakunya. e-QuaNik Agri Nusantara saat ini sedang mengembangkan penanaman berbagai macam varietas melon premium di Greenhouse Denaya Fresh Desa Hantara dengan Sistem Hidroponik Teknologi Jepang,” imbuhnya.
Beberapa tanaman itu, lanjutnya, di antaranya adalah Melon Jenis Cantaloupe yang berasal dari Italia, Melon Golden Emerald Inthanon dari Belandam dan Melon Jenis Fujisawa.
“Kenapa kami harus memilih teknologi hidroponik Jepang? Karena setelah kami riset dan uji coba sebelumnya, dengan penggunaan teknologi ini kami bisa mewujudkan apa yang menjadi target sasaran utama kami. Yaitu pengoptimalan hasil panen di lahan sempit,” terangnya.
Seperti diketahui, penanaman melon dengan cara konvensional yaitu ditanam di tanah maupun memakai hidroponik konvensional pada umumnya, satu pohon melon hanya bisa menghasilkan 1-2 buah melon saja.
“Tapi dari pengalaman kami mengaplikasikan teknologi yang kami pelajari dari hasil uji coba dan yang lagi kami tanam saat ini, satu pohon melon bisa menghasilkan 10-25 buah melon per pohon dengan kualitas ukuran, berat, dan rasa yang sama merata. Selain komoditas buah melon, kami juga dalam tahap pengembangan komoditas-komoditas lain seperti budidaya Cabai Hidroponik, Tomat cherry Hidroponik, dan berbagai macam sayur daun hidroponik,” bebernya.
“Dari hasil riset ini, Denaya Fresh Greenhouse kami sudah dikenalkan melalui Audiensi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kuningan dan seluruh Babinsa Koramil Kodim 0615 Kuningan. Hal ini sebagai langkah ikhtiar kami menggandeng instansi terkait untuk secara bersama-sama menciptakan generasi muda desa di Kuningan yang lebih unggul, produktif dan sehat dalam menyongsong Ekonomi Digital,” sambungnya.
Pihaknya mengaku, sebagai generasi muda pituin Kuningan yang tergabung dalam e-quanik Agri Nusantara akan berkomitmen, dan siap mewakafkan ilmu dan kemampuan untuk gerakan membangun desa dalam upaya menciptakan generasi muda yang bersih, sadar, unggul dan produktif menuju kemandirian pangan. Termasuk terwujudnya komoditas unggulan baru dari Kuningan untuk kebanggan produk lokal Jawa Barat.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto