get app
inews
Aa Read Next : Perketat Pengawasan saat Kampanye Terbuka, Ini yang Dilakukan Panwascam Ciledug

Petugas Autopsi Jenazah Ibu dan Bayi di Indramayu yang Meninggal usai Persalinan

Selasa, 02 Januari 2024 | 19:56 WIB
header img
Satreskrim Polres Indramayu, Polda Jabar, melakukan pembongkaran makam terhadap ibu dan bayi yang meninggal usai proses persalinan. (Foto: Selamet H)

INDRAMAYU,iNewsIndramayu.id - Satreskrim Polres Indramayu, Polda Jabar, melakukan pembongkaran makam terhadap ibu dan bayi yang meninggal usai proses persalinan. Pembongkaran makam dilakukan, guna keperluan autopsi terhadap jenazah Kartini (23) serta bayinya.

Proses autopsi dilakukan di TPU Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu pada Selasa (2/1). Kedua korban diduga meninggal dunia usai persalinan di salah satu rumah sakit di Indramayu.

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan mengatakan, autopsi dilakukan oleh dokter forensik dari Bidokkes Polda Jabar dan dihadiri Direktorat Kriminal Khusus Polda Jabar.

“Jadi yang di autopsi itu ibu dan anaknya, tentunya atas persetujuan dari keluarga sendiri. Kegiatan ini kami lakukan untuk pemenuhan tindakan kita dalam tahap penyelidikan,” kata Kasat Reskrim AKP Hilal Adi Imawan.

Saat ditanya bagaimana hasil autopsi, Ia mengaku belum tahu secara pasti. “Kalau untuk hasil autopsi kami belum tahu. Kami nanti akan berkoordinasi dengan dokter forensik,” ucapnya.

Pada kasus itu, pihaknya sudah memeriksa sedikitnya enam saksi untuk dimintai keterangan.

“Saat ini kami sudah memeriksa ada sekitar enam saksi. Yakni dari suami korban, keluarga korban, dan dari bidan Puskesmas Kertawinangun,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah memanggil pihak rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pihak rumah sakit meminta untuk dilakukan penundaan.

“Kami sudah memanggil dari pihak rumah sakit Minggu kemarin, akan tetapi dari pihak rumah sakit sendiri minta untuk pemeriksaan ditunda. Maka kita agendakan pemeriksaan dari pihak rumah sakit Minggu depan,” ungkapnya.

Sementara suami korban, Tasrun (30) berharap, dengan dilakukan autopsi semoga penyebab kematian istri dan anaknya dapat segera terungkap.

“Semoga dengan autopsi ini, saya berharap penyebab kematian istri dan anak saya bisa segera terungkap. Apakah memang ada penyakitnya atau tidak, sebab selama saya mengenal almarhumah tidak pernah punya penyakit,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kuasa Hukum Korban, Toni RM. Menurut Toni, ada kejanggalan dalam kasus tersebut dan diduga adanya malpraktik.

“Semoga dengan dilakukan autopsi terhadap korban, ada titik terang dan bisa terungkap apa penyebab dari kematian ibu dan bayinya. Kami tetap menunggu hasil dari penyelidikan tersebut,” imbuhnya.

Menanggapi adanya laporan atas tuduhan malpraktik, Direktur RSUD Pantura MA Sentot, Ndaru Takaryanto menyatakan akan mengikuti seluruh proses hukum. Meski begitu, Ia membantah telah terjadi dugaan malapraktik saat menangani persalinan Kartini.

“Kami sudah melakukan (persalinan) sesuai SOP. Untuk itu, kami tetap menghormati proses hukum. Biarkan semuanya berjalan sesuai hukum, agar masalahnya menjadi terang benderang,” katanya.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut