GARUT, iNewsIndramayu.id - Gejala keracunan dialami puluhan siswa salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kabupaten Garut. Kasus keracunan puluhan siswa SDIT itu saat ini diselidiki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani, mengatakan pihaknya menerima laporan perihal keracunan puluhan siswa SD tersebut pada Senin (12/2/2024) sore.
Ia menjelaskan pihaknya telah mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan lapangan.
“Laporan baru masuk ke kami sekitar pukul 16.00 WIB dan dugaan kejadian keracunan sebelum itu. Kami masih lakukan penyelidikan di lapangan,” kata Leli Yuliani.
Dia menyebut siswa yang mengalami gejala keracunan itu berjumlah puluhan orang. Namun ia belum bisa memastikan jumlah keseluruhan karena tim masih melakukan penyelidikan.
“Perkiraannya puluhan, tapi kami belum bisa menyampaikan angka pasti karena mereka yang mengalami gejala keracunan ini tersebar di beberapa fasilitas kesehatan. Selain itu juga tidak sedikit siswa yang sudah kembali pulang setelah mendapatkan perawatan,” ujarnya.
Dari laporan yang diterima, Leli Yuliani mengatakan jika puluhan siswa tersebut mengalami gejala sama seperti kasus keracunan pada umumnya. Beberapa gejala keracunan yang umum dialami mulai dari mual hingga muntah.
Dirawat di Faskes Berbeda
Dalam peristiwa keracunan massal puluhan siswa SDIT tersebut, beberapa korban dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan berbeda, beberapa diantaranya dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut.
Terkait penyebab keracunan, Leli Yuliani mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh, karena saat ini sampel makanan yang telah diambil akan dikirimkan ke salah satu laboratorium di Bandung untuk diperiksa.
"Berdasarkan informasi sementara, diketahui adalah kesamaan makanan yang disantap para korban. Makanannya disiapkan melalui catering. Namun belum bisa dipastikan karena hasil pemeriksaan lab belum keluar," ucapnya.
Tak menutup kemungkinan, para siswa yang menjadi korban juga mengonsumsi makanan jajanan di sekitar sekolah.
“Bisa saja mereka membeli dan memakan jajanan yang sama sebelum makan katering itu. Jadi semuanya masih dalam pemeriksaan tim di lapangan,” kata Kadinkes Garut.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto