INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Ground Breaking Pembangunan Pabrik Sepatu PT. Sun Bright Lestari yang berlokasi di Jalan Raya Cirebon-Indramayu, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, dimulai Kamis (2/5/2024).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Afriansyah Noor, Bupati Indramayu, Nina Agustina, serta CEO PT. Sun Bright Lestari, Mr. Mark Lin beserta Ms. Lin Liao Fang Chu.
Diketahui, perusahaan tersebut berpusat di Negara Taiwan yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, dan produksi massal yang terintegrasi melayani merek terkenal dari Eropa, Amerika, Jepang, dan Korea yang memiliki lebih dari 50 merek kelas atas yang dijual ke seluruh dunia.
PT. Sun Bright Lestari akan mendirikan pabrik sepatu di kawasan Kecamatan Krangkeng dengan nilai investasi sebasar Rp1,5 triliun.
Hal ini membuka harapan baru bagi masyarakat untuk dapat mendorong perekonomian, karena dengan dibangunnya pabrik sepatu PT. Sun Bright Lestari tersebut, maka akan terbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indramayu, khususnya masyarakat di sekitar lingkungan pabrik dengan prediksi kebutuhan awal sebanyak 4-5 ribu pekerja, dengan nilai perbandingan 80 persen perempuan dan 20 persen laki-laki.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Afriansyah Noor, dalam sambutannya mengatakan adanya pabrik sepatu ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Mulai saat ini harus update kemampuan yang dimiliki dan menyesuaikan dengan kebutuhan pabrik.
Menurutnya, Kementrian Ketenagakerjaan RI siap berkolaborasi dengan Pemkab Indramayu untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang membutuhkan penambahan skill.
Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina, dalam sambutannya menyampaikan, atas nama pribadi dan pemerintah daerah pihaknya sangat mengapresiasi atas dibangunnya perusahaan pabrik sepatu PT. Sun Bright Lestari yang memiliki lahan seluas 29 hektare.
Ia pun berharap dengan adanya kerja sama antara pemerintah daerah dengan perusahaan swasta menjadi satu kolaborasi kuat dalam mengembangkan, mengakomodir, dan memberdayakan SDM, khususnya masyarakat Indramayu sebagai upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi masalah sosial sampai saat ini.
“Semoga dalam proses pembangunannya lancar dan tidak mendapat kendala baik secara prosedural maupun teknis,” ujarnya.
Untuk tahap awal kebutuhan tenaga kerja sebagai kunci stabilitas produksi perusahaan diperlukan 10 persen tenaga lokal dan sisanya menggunakan tenaga kerja dari perusahaan yang berpengalaman.
Kemudian, pada tahun 2026 harus diupayakan dari tenaga kerja lokal dengan estimasi kebutuhannya sejumlah 13 ribu pekerja. Nina menambahkan, yang dibutuhkan bagi calon pekerja pabrik sepatu ini yaitu skill menjahit sepatu dengan mesin jarum 1 dan jarum 2. Terkait hal ini, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu sudah berkoordinasi dengan para kuwu dan masyarakat sekitar untuk mempersiapkan diri dalam melatih keterampilan agar dapat bekerja di pabrik sepatu PT. Sun Bright Lestari. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto