BURGENSTOCK, iNewsIndramayu.id – Konferensi perdamaian Ukraina yang digelar di resor pegunungan Alpen, Buergenstock, Swiss, menghasilkan komunike bersama yang akan dibacakan pada Minggu (16/6/2024).
Lebih dari 90 pemimpin serta perwakilan negara dan organisasi internasional menghadiri pertemuan tersebut.
Rancangan komunike telah dibuat sejak 13 Juni lalu. Berdasarkan bagian yang dilihat Reuters, isinya menyalahkan perang Rusia di Ukraina karena menyebabkan penderitaan dan kehancuran manusia dalam skala besar seraya mendesak agar integritas wilayah Ukraina dihormati.
Konfresnsi Perdamaian Ukraina
Pemerintah Swiss berharap deklarasi KTT perdamaian ini akan didukung dengan suara bulat oleh para peserta. Dilaporkan ada beberapa perubahan pada dokumen yang dibacakan pada Minggu dibandingkan draf yang ditunjukkan pada 13 Juni lalu.
Dokumen tersebut juga menyerukan agar kendali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dikembalikan ke Ukraina setelah dikuasai Rusia. Selain itu Ukraina harus mendapatkan kembali akses terhadap pelabuhan Azov.
Rusia Tidak Hadir
Para pemimpin dunia serta perwakilan berkumpul sejak Sabtu untuk mencari konsensus lebih luas mengenai proposal perdamaian Ukraina. Pertemuan itu tak dihadiri oleh Rusia maupun sekutu terdekat, China, yang bahkan memboikot pertemuan tersebut.
Rusia menentang pertemuan itu dan menyebutnya sebagai sia-sia. Operasi militer khusus di Ukraina akan terus berjalan sampai tujuan Rusia tercapai.
Isi Pembicaraan Konferensinya
Pembicaraan dalam konferensi tersebut berfokus pada permasalahan lebih luas dipicu oleh perang, seperti keamanan pangan dan nuklir.
Dua negara yakni Turki dan Arab Saudi menegaskan, pertemuan seperti ini baru akan mengalami kemajuan yang berarti jika melibatkan Rusia. Turki dan Saudi merupakan dua negara yang pernah menjadi tuan rumah pembicaraan damai konflk Rusia-Ukraina.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan KTT ini menunjukkan keberhasilan. Dia menyebut ssejarah sedang dibuat.
“Hari ini adalah hari ketika dunia mulai mendekatkan perdamaian yang adil,” katanya.
Pada kesempatan itu, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang mewakili Presiden Joe Biden, mengumumkan bantuan energi dan kemanusiaan senilai lebih dari 1,5 miliar dolar AS untuk Ukraina. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto