get app
inews
Aa Read Next : Memantik Rasa Penasaran, Ibam Kenalkan Seni Cukil di Acara Reang Riung #2

Minanto Sampaikan Kritik Sosial dalam Talkshow Reang-Riung

Minggu, 11 Agustus 2024 | 14:38 WIB
header img
Talkshow Minanto dalam acara seni rupa dan pameran Reang-Riung pada Sabtu malam (10/8/2024).

INDRAMAYU, iNewsIndramayu — Sastrawan Minanto, pemenang sayembara kepenulisan novel Dewan Kesenian Jakarta dengan karyanya "Aib dan Nasib" mengungkapkan pemikirannya yang mendalam tentang peran desa dalam sastra sebagai bentuk kritik sosial. Dalam sesi talkshow bertajuk "Melihat Sastra dan Desa Menari di Atas Kanvas" di acara Reang Riung, Minanto membuka diskusi dengan menyentuh aspek-aspek penting yang seringkali terlupakan dalam representasi desa di karya sastra.

Minanto memulai dengan refleksi atas identitasnya sebagai penulis yang karyanya kerap dikaitkan dengan isu-isu pedesaan. Sebagai seseorang yang lahir dan besar di desa, Minanto memiliki hubungan emosional yang kuat dengan kehidupan desa, yang secara alami tercermin dalam tulisannya.

"Saya menulis tentang desa bukan sekadar karena saya berasal dari sana, tetapi karena desa adalah cermin dari banyak problematika sosial yang sering luput dari perhatian kita," ungkapnya.

Lebih jauh, Minanto membahas bagaimana desa dalam sastra Indonesia sering kali hanya dilihat sebagai latar belakang yang statis, sebuah tempat yang terjebak dalam romantisme atau stereotip kemiskinan dan keterbelakangan. Namun, ia menolak pandangan ini.

"Desa seringkali diposisikan sebagai kebalikan dari kota, dianggap ketinggalan, tetapi sebenarnya desa adalah potret dari dinamika sosial yang kompleks," tegasnya.

Dalam novelnya, "Aib dan Nasib," Minanto berusaha membongkar narasi-narasi lama tentang desa dan menghadirkan realitas yang lebih mendalam, yang tidak hanya menggambarkan kehidupan desa secara hitam putih. Ia menggali persoalan-persoalan sosial yang dihadapi masyarakat desa.

"Melalui desa, saya ingin menunjukkan bahwa masalah-masalah yang kita anggap kecil atau sepele sebenarnya memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat," kata Minanto dengan nada serius.

Minanto juga menekankan bahwa sastra harus berfungsi sebagai alat untuk membangkitkan kesadaran dan mengkritik struktur sosial yang tidak adil. Baginya, desa bukan hanya sekedar setting dalam cerita, melainkan entitas hidup yang terus bergerak dan berubah, membawa serta berbagai konflik yang merefleksikan kondisi masyarakat luas.

"Sastra punya kekuatan untuk merubah persepsi kita tentang desa. Bukan sebagai tempat yang tertinggal, tetapi sebagai ruang di mana dinamika sosial terjadi dan menjadi titik kritis," tambahnya.

Pada akhirnya, Minanto mengajak para penulis dan audiens untuk tidak hanya melihat desa dari sudut pandang yang sempit, tetapi untuk meresapi kompleksitasnya dan menggunakan sastra sebagai media untuk menyuarakan kritik sosial. Reang Riung, sebagai platform seni dan budaya, menjadi tempat yang tepat bagi Minanto untuk menyampaikan pesan-pesan penting ini, memperkaya diskursus tentang desa dalam karya sastra Indonesia.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut